Ketua Hipmi Jawa Timur, Mufti Anam melantik pengurus BPC Hipmi Surabaya, Kamis (27/6). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Jumlah pengusaha muda di Kota Surabaya terus bertambah. Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi, jumlahnya 3,9 persen dari total penduduk. Sedangkan empat tahun lalu, masih di angka 1,7 persen.

Dengan jumlah yang terus bertambah ini, membuktikanb ahwa anak-anak muda, usia di bawah 40 tahun lebih senang untuk berwirausaha dibandingkan menjadi pekerja atau profesional.

“Bisa dilihat perkembangannya. Jarang ada anak muda sekarang yang memilih bekerja kantoran. Mereka senang bikin usaha sendiri,” ujar Jamhadi di sela acara pelantihan BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Surabaya, Kamis (27/6).

Diakui Jamhadi, ada banyak bidang usaha yang digeluti pada pengusaha muda ini. Mulai dari kuliner termasuk makanan dan minuman, bisnis travel, hingga bisnis transportasi online.

“Jangan salah, banyak anak-anak muda yang memberikan fasilitas kendaraan agar banyak masyarakat yang bekerja di transportasi online,” tukasnya.

 Dikatakan Jamhadi di Kota Surabaya ini peluang bisnis sangat besar. Setiap hari ada Rp 2 triliun uang beredar di Kota Pahlawan ini.

“Jika Hipmi Surabaya bisa mengambil 25 persen dari total transaksi ini sungguh luar biasa. Ini peluang yang sangat besar. Dan jadi tantangan besar juga ke depannya,” tukas Jamhadi.

Surabaya sebagai kota kedua terbesar di Indonesia memang mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Bahkan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2019 ini jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Timur.

Hal ini membuktikan, bahwa Surabaya ini masih menjadi tempat yang nyaman untuk bisnis-bisnis. Terutama bisnis di pengolahan dan jasa perdagangan.

“Pengolahan itu trennya naik. Dari 29 persen ke angka 32 persen. Ini angka yang sangat signifikan dan menjadi peluang besar yang harus dikembangkan. Begitupun dengan jasa dan perdagangan,” jelas Jamhadi.

Ketua Hipmi Jawa Timur, Mufti Anam meminta para anggota Hipmi untuk meningkatkan spirit kewirausahaan. Spirit itu harus terus digelorakan agar muncul wirausahawan-wirausahawan baru untuk menggerakkan perekonomian.

“Surabaya itu kota besar. Produk Domestik Regional Bruto Surabaya itu sangat besar hingga Rp 500 triliun. Jumlah ini 25 persen dari PDRB Jawa Timur. Makanya kalau Surabaya anjlok, Jawa Timur akan goyah. Ini kesempatan buat Hipmi memperkuat PDRB itu,” tukasnya.

Ketua Umum BPC Hipmi Surabaya Muhammad Luthfy yang baru saja dilantik menegaskan walau jumlahnya sudah bertambah, namun jumlahnya masih kalah jauh dibandingkan Malaysia.

Untuk itu Hipmi Surabaya berupaya meningkatkannya melalui berbagai program sederhana namun bisa langsung menyentuh masyarakat melalui kerjasama dengan pelbagai pihak.

Luthfy mengaku akan akan mencoba menggandeng berbagai instansi dan lembaga termasuk karang taruna guna mengurangi pengangguran dan menciptakan wirausaha.

“Ada banyak lembaga yang akan kami ajak kerjasama, salah satunya dengan Karang Taruna. Untuk program itu, walaupun kami belum dilantik, kami sudah bertemu dengan Ketua Umumnya dan sudah bersepakat dengan mereka,” ujar Luthfy. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry