KEDIRI | duta.co — Perjudian masih marak. Meski haram dan jelas melanggar hukum, apalagi menyangkut menyelamatkan generasi muda khususnya anak-anak masih belia, ternyata judi masih menjadi ladang duit. Bukti nyata operasi gabungan dilakukan Jajaran Polres Kediri dan Kodim 0809 patut diacungi jempol.
Pada Jumat tengah malam (6/7), warung milik Alga (55) warga RT. 01 RW. 01 Desa Nambaan Kecamatan Ngasem digerebek petugas gabungan. Hasilnya, 3 unit mesin judi dingdong diamankan petugas berikut pemiliknya.
Kapolres Kediri AKBP Erick Hermawan melalui Kapolsek Gampengrejo AKP Muhklason membenarkan, atas penggerebekan ini. “Atas pengaduan masyarakat, kami bersama anggota TNI mendatangi lokasi dianggap meresahkan warga sekitar,” terang AKP Muhklason.
Dari keterangan sejumlah warga, judi ini berlangsung telah lama dan ironisnya sejumlah anak – anak masih duduk di bangku sekolah dasar, turut bermain alat judi ini. Isu yang tersiar, diduga usaha perjudiaan ini, mendapat perlindungan oknum penegak desa.
“Paling banyak itu orang pendatang dari luar mas. Kita juga pernah melapor, tapi sampai saat ini belum juga ditindak. Kami hanya takut kalau anak-anak di sini kecanduan main judi,” terang salah satu tokoh masyarakat Desa Nambaan, minta identitasnya dirahasiakan.
Ironisnya, lokasi perjudiaan berada satu atap dengan warung ini tidak pernah sepi dari pengunjung. “Pernah ada salah satu perangkat desa sini itu yang menegur pemiliknya, tapi dia malah mengancam untuk melaporkannya kepada Kepolisian. Seakan – akan mereka itu kebal hukum, makanya kami ini resah,” keluhnya.
Salah satu tokoh agama setempat, mengakui kegiatan tersebut berjalan lebih dari 3 bulan. Dengan adanya judi Dingdong, warga tak rela jika desa yang dulunya tentram, sekarang menjadi tempat maksiat.
“Kita gak rela mas, karena di sini sebenarnya kan desa yang banyak orang-orang alim juga, masak malah dibuat maksiat seperti itu,” jelasnya. (ian/bgs/nng)
