SURABAYA | duta.co – Luar biasa! Ini tanda-tanda apa? Yang jelas, deklarasi Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini, juga membuat heboh masyarakat luar negeri. Pasangan ini, kalau tidak berubah sampai penetapan KPU, akan menjadi bahan diskusi menarik, termasuk bagi rakyat lapisan bawah.
Hampir semua media besar asing seperti The Straits Times, Channel News Asia dan Reuters memperhatikan dengan serius Pilres 2019 ini. Reuters, misalnya, Kamis (9/8) sudah memasang judul ‘Prabowo Subianto says to run again for Indonesian president in 2019 election’ dan ‘Indonesia president picks top cleric as running mate in 2019 election’.
Reuters, juga menyebut faktor usia Kiai Ma’ruf Amin. Disebutnya Kiai Ma’ruf merupakan ulama sepuh berusia 75 tahun. Dalam artikel itu Reuters juga mengutip pernyataan Jokowi yang menyebut Kiai Ma’ruf sebagai tokoh agama yang bijaksana saat mengumumkan nama cawapresnya.
Soal ‘Prabowo Subianto says to run again for Indonesian president in 2019 election’ menyebut optimistis Prabowo maju lagi di Pilpres 2019 dengan memilih Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai cawapresnya.
Soal semangat kolaborasi nasionalis-religius yang, menjadi alasan Jokowi, juga menjadi catatan banyak orang. Terutama menyambut ekonomi yang kian lesu. Suara akar rumput justu berteriak tentang hilangnya semangat perbaikan ekonomi.
“Sejak dulu, komposisi Indonesia adalah nasionalis-religius. Tetapi, bagaimana caranya tanpa melupakan semangat itu, sektor ekonomi, pengentasan kemiskinan, kesejahteraan rakyat juga tak kalah prioritas,” demikian Irawan, salah seorang warga Surabaya, pendukung Jokowi yang mengaku kecewa dengan formasi terbarunya.
Karyawan kuli angkut di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya ini lebih berharap kepada pasangan Prabowo-Sandi. Sosok Sandi dinilai lebih mampu mengantarkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. “Terus terang, selama kepemimpinan Jokowi ini, saya merasa didera kesulitan ekonomi. Saya kira semua berharap adanya perbaikan,” tegasnya. (zal)
