JAKARTA | duta.co – Solusi Presiden Jokowi untuk menekan harga tiket pesawat yang melambung tinggi dengan mendatangkan maskapai penerbangan asing untuk melayani penerbangan domestik digugat banyak kalangan. Bahkan Jokowi dinilai memberi jalan kepada China untuk masuk ke semua matra yang ada di Tanah Air. Bila ini benar terjadi, bisa sangat membahayakan Indonesia.
Yang unik, saat isu ini semakin merebak, di media sosial beredar kabar maskapai China Airlines disebut sudah melayani tiket untuk rute domestik. Namun Pemerintah membantahnya.
Pemerhati politik M. Rizal Fadillah menyatakan solusi Jokowi bisa
membuka peluang bagi China mengusai seluruh bidang infrastruktur di Indonesia.
Pasalnya, kata Rizal Fadillah, ada 28 maskapai penerbangan China yang sudah menyatakan kesiapan untuk ekspansi di tanah air.
“Jika demikian lengkap sudah penguasaan China di semua matra nusantara,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (13/6/2019).
Dia menguraikan bahwa di darat berbagai proyek pertambangan, infrastruktur dan perdagangan telah dikerjakan. Sementara di laut, Menko Maritim Luhut B. Panjaitan disebutnya rajin menyiapkan dan mengagendakan realisasi investasi Belt and Road Initiative (BRI) dengan pelabuhan laut sebagai pangkalan masuk.
“Kini di udara akan berseliweran puluhan maskapai penerbangan China. Luar biasa kerja Pak Presiden kita. Tidak ada matra kosong yang tak diisi oleh China ini,” tegasnya.
Padahal, kata Rizal mengingatkan, kegiatan strategis semacam ini seharusnya melibatkan rakyat. Artinya, pembahasan mengenai kerjasama harus dilakukan dengan wakil rakyat di Parlemen. Sebab, kerjasama baik dengan swasta maupun pemerintah China akan berdampak luas, khususnya menyangkut kemandirian dan kedaulatan negara dan bangsa.
“Kebijakan pemerintah tidak diboleh diambil dan dilakukan sendiri dengan semau-maunya,” lanjutnya.
Ada akibat buruk yang kelak ditanggung rakyat Indonesia. Sementara pemerintah yang berganti-ganti bisa lepas tanggung jawab setelah mengeruk keuntungan kolusif, koruptif atau nepotisme. Dia memberi contoh kasus Malaysia yang mantan perdana menterinya terjerat skandal dugaan KKN itu.
“Kasus Mahathir yang mengeluh karena menerima beban imbas dari PM sebelumnya atas kebijakan utang China adalah contoh. Najib akhirnya dituntut hukum dengan ancaman 100 tahun penjara!” pungkasnya.
Pakar penerbangan Alvin Lie juga mengkritik ide Jokowi dari segi kedaulatan negara. Menurutnya, pembukaan pintu bagi maskapai asing sama saja dengan menggadaikan kedaulatan negara. Bahkan negara dengan ekonomi liberal yakni Amerika Serikat (AS) tidak mengizinkan maskapai asing melayani rute domestiknya.
Seperti diketahui, saat ini di media sosial beredar kabar yang menyebutkan maskapai China Airlines sudah melayani rute penerbangan langsung dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Sultan Hasanudin, Makassar.
Namun, menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hengki Angkasawan membantahnya.
Menurut dia, maskapai asal negara Tirai Bambu itu hanya melayani penerbangan dari kota di China menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Untuk penerbangan lanjutannya tetap dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia.
Sebab, Garuda Indonesia sebagai anggota Sky Team mempunyai kerja sama dengan China Airlines.
“Penerbangan dari rute internasional itu kerjasama dengan Garuda, itu kerjasama di domestiknya. Indonesia juga kerjasma dengan China, dia bisa memanfaatkan rute Garuda,” ujar Hengki di Kemenhub, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
“Karena udah ada MoU dengan China Airlines, dia hanya bisa menjual market, tapi penerbangan domestik nasional itu (tetap dilayani) Garuda,” sambungnya.
Hengki menjelaskan, hal tersebut wajar terjadi di industri penerbangan. Menurut dia hal itu merupakan business to business antar maskapai penerbangan.
“Itu adalah praktik yang lazim, itu sudah diumumkan oleh maskapainya, ada code sharing sekalian promosi kan,” kata Hengki. (rmol/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry