SURABAYA | duta.co – Pelarian disertir Serda SHRR yang berdinas di Lanal Melonguane berakhir di kota Surabaya. Pasalnya, QRAT (Quick Reaction Team) Polisi Militer (Pomal) Lantamal V Surabaya berhasil membekuk yang bersangkutan di salah satu rumah di Jalan Gunung Anyar Tengah, Kecamatan Rungkut Surabaya, Jumat (7/9) dini hari.
“Disertir ini telah meninggalkan kedinasan dari satuan Lanal Melonguane sejak bulan Februari 2018 lalu. Penangkapan dilaksanakan tanpa adanya perlawanan dan berlangsung efektif serta efisien,” ungkap Letkol Laut (PM) Joko Tri Suhartono Danpomal Lantamal V kepada Duta di ruang kerjanya.
Letkol Joko mengungkapkan bahwa keberhasilan penangkapan anggota disertir ini berkat kerjasama apik antara tim QRAT Pomal bersama Denpom dan Intel Lanal Melonguane dengan mengoptimalkan jaringan informasi yang ada.
“Serda SHRR dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam masa damai lebih lama dari 30 hari. Saat ini yang bersangkutan telah diamankan di Polisi Militer Lantamal V untuk menjalani proses selanjutnya,” tegasnya.
Danpomal juga menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan kepada anggota TNI AL yang melanggar aturan kedinasan khususnya bagi yang disertir yang melakukan tindak pidana akan ditindak tegas.
Agar Tidak Merusak Nama Baik TNI AL
“Bahwa disertir yang masuk dan berkeliaran yang berada di wilayah Pom Lantamal V akan kita tangkap agar mencegah dari membuat tindak pidana lain yang akan merusak nama baik TNI AL,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, disertir Serda SHRR mengakui kalau dirinya sudah jenuh menjadi prajurit TNI makanya melarikan diri dari dinas lebih dari yang telah diatur. “Saya sudah tidak ingin berdinas lagi makanya saya mangkir dan lari sampai ke Surabaya,” singkatnya.
Diketahui, tim Pomal Lantamal V berhasil mengamankan barang bukti dari disertir Serda SHRR berupa 1 stel Baju PDL TNI, 1 stel Baju PDH, 1 stel Baju PHL dan uang sebesar Rp. 1.250.000,- yang diduga kuat digunakan untuk selama pelariannya. (and)
