Sejak pagi puluhan warga menanami pohon di tengah jalan desa, yang rusak akibat pengerjaan proyek SPAM Umbulan, pada Minggu (25/3/2018). (Foto Duta : abdul aziz)

PASURUAN | duta.co – Puluhan Warga Dusun Ngemplak, Desa Bayeman, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, ramai-ramai turun jalan, Minggu (25/3/2018) sekitar pukul 06.00 WIB. Warga yang sebagian besar ibu-ibu dan kalangan pria dewasa ini, menggelar aksi protes terhadap pengerjaan proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan, yang dianggap telah merusak jalan desa, akibat pemasangan pipa.

Aksi warga ini dipicu lantaran pihak pelaksana proyek tak abaikan kepentingan warga, meski sudah diprotes melalui Pemerintahan Desa (Pemdes) Bayeman. Mereka yang turun dengan membawa alat cangkul dan alat tanam lainnya, menutup akses jalan dari perempatan menuju ke pemukiman warga, dengan menanam pohon pisang, jagung dan singkong di tengah jalan.

Sedangkan yang perempuan, menebar benih jagung di jalan yang berlubang, hingga mirip kegiatan bercocok tanam.“Kesabaran kami sudah habis. Dulunya kondisi jalan disini mulus dan beraspal itu. Tapi, sekarang sudah tertutup lumpur. Banyaknya kegiatan truk proyek membuat kondisi jalan membahayakan saat dilintasi,” tandas Khusnul, warga sekitar, di sela aksi bersama warga, Minggu (25/3/2018).

Menurut dia, warga yang lewat di jalan tersebut kerap terpeleset dan terjatuh, terlebih saat hujan turun menutup lubang, sehingga membuat warga terperosok dan terjatuh. Tak hanya itu, kondisi desa terasa mati, akibat aktivitas warga lumpuh. Yang menjadi persoalan, perekokomian juga ikut terimbas, dikarenakan jalan yang selama ini dijadikan akses ekonomi warga, lumpuh.

Ia menjelaskan, pemasangan pipa proyek SPAM Umbulan sudah dilakukan oleh pihak pelaksana. Namun hingga saat ini jalan rusak akibat penanaman pipa tersebut, tidak juga diperbaiki, mulai dari perempatan Desa Bayeman menuju Desa Brambang.”Pihak pelaksana terkesan mendiamkan. Bahkan proses pemadatan tak juga dilaksanakan tanpa kejelasan. Padahal pipa tertanam sudah satu bulan lebih,” terang Khusnul.

Selain kerusakan jalan, warga juga menuntut agar jembatan dan saluran drainase yang rusak berat agar diperbaiki.”Tuntutan warga sudah disampaikan ke pelaksana proyek yakni PT. Meta dan CPM. Dijanjikan dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan proses pemadatan dan pengaspalan,” jelas Kepala Desa Bayeman, Abdul Kadir, saat berada di lokasi aksi warga.

Aksi yang menyita perhatian pihak Muspika ini, berakhir dengan dialog dengan pihak terkait. Namun warga meminta agar aspirasi warga yang menuntut perbaikan jalan tersebut untuk segera ditindak lanjuti. Mereka mengancam akan lakukan aksi kembali yang lebih besar dengan cara memblokir jalan dalam waktu satu bulan, jika tuntutan mereka tak direalisasi. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry