JEMBER | duta.co – Dampak banjir bandang di Jember sudah mulai surut. Meski begitu, sampai Senin (24/12/2018), masih banyak warga yang belum bisa kembali, karena air masih meluber di rumah-rumah mereka.

Ribuan keluarga di Kabupaten Jember harus mengungsi. Sementara ratusan warga Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dievakuasi pihak TNI-AD dan BPBD.

Pasalnya, hujan deras yang terjadi pada hari Sabtu, telah menyebabkan tanggul air di sekitar area tersebut jebol. Tak hayal, air pun langsung menggenangi ratusan rumah milik warga yang berada di sekitar tanggung tersebut dan ribuan di tempat lainnya.

Komandan Kodim (Dandim) 0824/Jember, Letkol Inf Arif Munawar mengatakan, banjir bandang setinggi 1,5 meter tersebut, telah merusak rumah milik warga yang berada di Desa Karang Anyar dan Desa Jatisari, Kabupaten Jember.

“Di Ambulu saja, kurang lebih sekitar 300 rumah warga terendam air dengan volume ketinggian 80-100 cm,” ujar Letkol Munawar ketika ditemui di lokasi banjir bandang. Minggu, 23 Desember 2018 sore.

Tidak hanya itu saja, menurut Letkol Arif, banjir bandang tersebut juga mengakibatkan tanah longsor. “Longsor terjadi di Desa Kali Glagah dan menganyutkan 2 rumah milik warga sekitar,” ungkapnya. “Semua personel TNI-AD sudah kita terjunkan ke lokasi,” imbuh Letkol Inf Munawar.

Perlu diketahui, banjir bandang dan tanah longsor tersebut diakibatkan salah satu tanggul yang berada di area tersebut, tak mampu lagi menahan volume air akibat hujan deras yang terjadi sejak hari Sabtu, kemarin. Alhasil, air pun meluap dan menerjang pemukiman warga. “Tidak ada korban jiwa, semua warga sudah kita evakuasi,” ujar Letkol Munawar.

Terpisah, Komandan Korem (Danrem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo ketika dihubungi melalui via seluler menambahkan, terkait bencana yang terjadi di Kabupaten Jember, dirinya menginstruksikan seluruh Komandan Satuan (Dansat) di wilayah teritoalnya, untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang tak bisa di prediksi.

“Semua Dansat sudah kita perintahkan untuk berkoordinasi dengan seluruh pihak di wilayah tugas masing-masing,” tegas Danrem.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di tubuh Korem 083/Baladhik Jaya itu juga menghimbau seluruh personelnya untuk menggelar patrol rutin guna memantau terjadinya perubahan situasi dan kondisi akibat pergantian musim.

“Patroli rutin, wajib dilakukan. Kalau ada suatu perkembangan situasi dan kondisi, kita meminta untuk segera melaporkan ke Komando atas. Semua personel harus siap siaga,” ujar Kolonel Bagus.

Satu Orang Meninggal Dunia

Senin, (24/12) dampak banjir bandang di Jember sudah mulai surut, namun air tersebut masih menggenangi 14 desa dari 11 kecamatan yang terdampak. Akibatnya, 1.892 kepala keluarga (KK) terdampak, hidup di penampungan.

Koordinator Pos SAR Jember Asnawi Suroso menjelaskan berdasarkan data terbaru, wilayah yang terdampak banjir bandang melanda 11 kecamatan di Jember. Dari pendataan, sebanyak 1.892 KK yang terdampak tersebar di 14 desa.

“Warga yang terdampak banjir, ditampung di rumah-rumah warga yang tidak terdampak banjir,” tegas Suroso, Minggu (23/12/2018).

Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 15.00 WIb, Basarnas bersama BPBD, TNI, Polri, SAR OPA, Karang Taruna Biting dan DU Kom Pintu Merah masih standby di lokasi. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan pihaknya akan turun melaksanakan evakuasi.

“Sementara Operasi SAR di hentikan. Namun tim kami tetap standby jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” tegasnya kepada jatimnow.com.

Wilayah terdampak banjir bandang di Jember antara lain di Dusun Sumberejo dan Tanjungsari, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan terdapat 492 KK. Kemudian di Dusun Karang Pakem, Krajan Tengah dan Krajan Kidul, Desa Curah Lele, Kecamatan Balung terdapat 170 KK. Sedangkan Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipujim, terdapat satu orang meninggal dunia atas nama Imam Ghazali, 42 tahun.

Selain itu, di Dusun Karangsemanding, Kecaamatan Bangsalsari, terdapat 230 KK dan di Desa Pakem, Kecamatan Sumbersari, banjir masih menggenangi jalan perumahan serta di Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru masih dalam proses pendataan. Kemudian di Desa Sumberagung terdapat 400 KK dan di Desa Yosorati masih dalam proses pendataan.

Keterangan foto antara

Terakhir, di Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Kencong, Kecamatan Gumukmas, Kecamatan Ajung serta Kecamatan Semboro, juga masih dalam proses pendataan.

Sebelumnya diketahui, banjir bandang yang terjadi di Jember itu diduga akibat hujan deras yang mengguyur di wilayah tersebut pada Sabtu (22/12/2018) malam hingga Minggu (23/12/2018) dini hari. (jtmn)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry