SURABAYA | duta.co – Berliana Yusup, mahasiswa Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya membuat inovasi jelly drink berbahan bawang dayak.
Inovasi ini dilakukan untuk menciptakan alternatif herbal drink. Proses pembuatannya didemonstrasikan, Rabu (27/4/2022) di Laboratorium Mikrobiologi Ubaya BB 3.2, Ubaya Kampus Tenggilis.
Bawang dayak merupakan tanaman obat yang biasa dikonsumsi dalam bentuk air rebusan. Namun, rasanya yang pahit membuatnya kurang diminati masyarakat. Alasan inilah yang membuat Berliana berinisiatif mengolah bawang dayak menjadi jelly drink.
“Bawang dayak punya banyak manfaat antioksidan dan jelly drink adalah minuman yang disukai segala kalangan dan usia. Jadi, cocok kalau kedua hal itu dipadukan jadi minuman kesehatan yang enak,” ujarnya.
Secara fisik, bawang dayak mirip dengan bawang merah. Namun, bawang dengan nama latin Eleutherine bulbosa ini tidak memiliki bau menusuk seperti bawang merah. Sehingga, bisa dimanfaatkan menjadi olahan minuman.
Senyawa bersifat antioksidan yang terkandung dalam bawang dayak, antara lain naftokionon, alkaloid, tannin, glikosida, flavonoid, fenolik. Selain itu, bawang ini memiliki kandungan senyawa eleutherinoside A, eleuthoside B yang bersifat anti diabetes.
Ekstrak Bawang Dayak yang dijadikan jelly drink memiliki nilai IC50 antioksidan sebesar 73,3 ppm (parts per million) yang artinya tinggi antioksidan. Dalam 100 gram jelly drink bawang dayak memiliki antioksidan yang setara dengan 11,06 mg vitC.
“Kita sering terpapar polusi udara, asap rokok, dan radikal bebas lainnya. Nah, dengan mengonsumsi minuman ini, kita jadi punya tambahan antioksidan yang menangkal radikal bebas. Untuk memaksimalkan khasiatnya, jelly drink dapat dikonsumsi sebanyak 600ml per hari sesuai kebutuhan antioksidan yang dibutuhkan tubuh, jelas mahasiswi angkatan 2018 itu,” ujarnya.
Untuk pembuatan jelly drink adalah enam hari. Proses dimulai dari mengupas bawang dayak. Kemudian, bawang dicuci bersih dan dikeringkan selama tiga hari. Bawang dayak yang telah kering dihancurkan sehingga memiliki tekstur seperti tepung.
Tepung bawang dayak direndam dalam etanol 96% selama satu hari lalu diuapkan menggunakan rotary evaporator. Agar tahan lama, ekstrak dikeringkan menggunakan freeze dry selama dua hari.
Esktrak yang telah jadi kemudian diolah menjadi jelly drink. Berliana juga menambahkan gula dan perasa jeruk agar jelly drink lebih enak dikonsumsi.
Dekan Fakultas Teknobiologi Ubaya, Sulistyo Emantoko Dwi Putra mengatakan jelly drink bawang dayak merupakan inovasi yang diharapkan bisa diterima masyarakat secara luas. Fakultas Teknobiologi selalu berupaya memberikan penyelesaian dari permasalahan yang ada. “Jelly drink bawang dayak ini salah satunya,” ungkapnya.
Berliana berharap dengan adanya jelly drink bawang dayak dapat semakin memopulerkan bawang dayak dan menjadi preferensi minuman kesehatan di kalangan masyarakat. ril/wik