SILATURRAHIM: Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla M. Mattalitti saat sowan ke KH Idris Hamid.
SURABAYA | duta.co – Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti, bersama tim La Nyala Academia (LNM) kembali melakukan silaturrahim ke pondok pesantren. Hal itu sebagai bagian dari safari kunjungannya ke beberapa ulama dan pimpinan pondok pesantren menjelang bulan Ramadan.

Setelah beberapa waktu lalu, tepatnya Minggu (23/4/2017), melakukan silaturrahim ke pondok pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang, Kamis (4/5/2017) Ketua Umum Kadin Jatim itu mengunjungi KH Idris Hamid,
pengasuh Pondok Pesantren Bayt al Hikmah di Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.

Silaturrahim ini begitu bermakna bagi La Nyalla yang juga founder dari La Nyalla Academia, karena  hubungannya dengan keluarga besar KH Idris Hamid ini dimulai sejak 1980-an di mana saat itu La Nyalla adalah salah satu santri dari (alm) KH Abdul Hamid, yang juga ayah dari KH Idris Hamid.

Pada awal 1980-an, setiap bulan sekali, La Nyalla nyantri kepada KH Abdul Hamid di Pondok Pesantren Salafiyah, yang kemudian dikembangkan oleh KH Idris Hamid menjadi pesantren modern dan berubah menjadi Bayt Al Hikmah.

Karena itu pada pertemuan ini, KH Idris Hamid juga menyatakan kegembiraannya dengan kunjungan ini.
Karena silaturrahim dianjurkan oleh Islam dan merupakan budaya timur yang adiluhung.

La Nyalla sendiri mengaku banyak belajar dan diskusi dengan para ulama termasuk dengan KH Idris Hamid, terutama tentang kepemimpinan yang berguna bagi masyarakat. Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah sebagai kelanjutan dari Pondok Pesantren Salafiyah, tempat La Nyalla pernah menjadi santri, diproyeksikan menjadi pesantren model yang mengintegrasikan system pendidikan Salafiyah dan
modern.

Sebelumnya La Nyalla juga melakukan silaturahmi dengan para kiai dan jajaran pimpinan Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, yang diterima langsung oleh Ketua Tanfidz (PW NU Jatim) KH Hasan
Mutawakkil Alallah. La Nyalla yang saat itu didampingi pengurus Kadin Jatim mendorong sinergi untuk
penguatan ekonomi umat, terutama kaum Nahdliyin.

Hasilnya, pada Kamis (20/4/2017), antara Kadin Jatim dan PW NU Jatim mengkonkretkan kerjasama
pengelolaan dan pengembangan BPR Syariah. “Sementara satu BPR Syariah. Mudah-mudahan nantinya terus berkembang, termasuk sektor-sektor ekonomi keumatan lainnya,” kata La Nyalla.

La Nyalla menampik jika kunjungan/silaturahmi ke para ulama dan pimpinan ponpes dan NU dikaitkan dengan pemberitaan mengenai banyaknya dorongan publik – termasuk dari sejumlah ulama – agar dirinya berkenan maju atau ikut running pada Pilgub Jatim 2018.

“Saya belum terpikir ke arah sana (pilgub). Meskipun banyak dorongan dari masyarakat dan ulama, saya tidak bisa serta-merta memanfaatkannya. Saya harus meminta petunjuk terlebih dahulu kepada Allah melalui istikharah,” katanya.

La Nyalla didorong banyak pihak untuk maju di Pilgub Jatim 2018 karena latar belakangnya yang dinilai memiliki pengalaman luas, kepemimpinannya tegas, keberpihakan yang tinggi terhadap nasib masyarakat kelas bawah, serta sudah teruji mampu menghadapi berbagai rintangan, ujian dan cobaan.  gas

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry