Tampak Ustadz Somad menjawab pertanyaan soal utang negara. (FT/YOUTUBE)

JAKARTA | duta.co — Utang negara kembali hangat diperbincangkan. Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Riza Annisa Pujarama mengungkapkan, bahwa utang negara sudah tembus di angka Rp 7.000 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam kuliah umumnya di Kampus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Tangerang Selatan (2017) pernah mengatakan mengatakan, dengan jumlah rasio utang Indonesia saat itu sebesar 27% dari Gross Domestic Product (GDP) yang sekitar Rp 13.000 triliun, maka setiap masyarakat di Indonesia memiliki utang sebesar US$ 997 per kepala (Rp 13 juta).

Ada pertanyaan menarik. Lantas, jika negara yang berutang apakah rakyat Indonesia juga turut ikut menanggung utang tersebut di akhirat kelak?

Dalam sebuah tanya jawab usai tausyiah, Ustadz Abdul Somad mendapatkan satu pertanyaan terkait utang negara dari salah satu jamaahnya. Ini terekam di video (youtube) dan sampai Sabtu (24/3/2018) sudah ditonton 3.878 orang.

“Ustaz, Allah tidak akan memasukan orang ke surga orang yang masih punya tanggungan utang. Bagaimana dengan utang Indonesia yang sangat banyak, yang dipakai untuk kesejahteraan rakyat. Apakah nanti di yaumul akhir akan diminta pertanggungjawaban kepada rakyat Indonesia?” tanya seorang jamaah.

“Iya juga ya. Ngeri-ngeri sedap juga kita ini,” jawab Ustaz Somad.

Ustaz berusia 40 tahun itu melanjutkan, “Nanti pas di akhirat, Ustaz Somad status pending. Mudah-mudahan kita diselamatkan Allah subhanahu wa ta’ala. Karena yang dimaksud utang piutang  itu adalah utang personal, pribadi. Dalam surah al-Baqarah ayat 282. Satu halaman full (menjelaskan soal utang).

Wahai orang-orang yang beriman! Kalau kalian menjalin transaksi utang piutang untuk waktu yang ditentukan, maka tulislah” (QS. Al Baqarah: 282).

Jika sudah sampai waktunya orang yang berutang untuk membayar, kita bisa menagihnya. “Sampai harinya, tagih! Bayar! Mengapa tak bayar?”

Namun, jika orang yang berutang belum mampu membayar, sebaiknya diberikan keringanan. Kasih waktu mudah, bisa berupa waktu. Kau belum bisa bayar, tambah dua bulan lagi. Yang paling bagus, menurut Ustaz Somad, jika orang yang meminjami mensedekahkan uangnya kepada orang berutang. “Kalau kau sedekahkan lebih baik,” ucap Ustaz Somad. (em,rol,yt)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry