
Catatan Pinggir ROMADLON SUKARDI

ADA satu hal yang selalu membuat saya kagum ketika melihat peta ekonomi dunia bergerak: bangsa-bangsa besar tidak menunggu momentum. Mereka menciptakan momentum. Hari ini, Jawa Timur sedang menuju kategori itu—sebuah daerah yang tidak lagi menunggu pasar datang, tetapi aktif menjemput pasar global. Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur–Singapura 2025 menjadi salah satu bukti paling nyata dari keberanian dan visi besar itu.
Di bawah kepemimpinan Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa, forum East Java Trade and Investment di KBRI Singapore, 7 Chatsworth Road (13/11), berubah menjadi panggung diplomasi ekonomi berkelas dunia. Bukan sekadar tempat bertemunya penjual, pembeli, dan investor, tetapi sebuah global stage yang biasanya dihuni oleh negara-negara dengan tradisi ekspor kuat seperti China, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
Dengan transaksi lebih dari Rp 4,163 triliun dari 21 kesepakatan, Jawa Timur mengirimkan pesan kuat kepada dunia: “Kami bukan lagi pemain pinggiran—kami calon pusat gravitasi ekonomi baru di Asia Tenggara.”
Partisipasi 31 pelaku usaha dari Jawa Timur yang bertemu dengan 60 pengusaha Singapura menghasilkan bukan hanya angka, tetapi kepercayaan. Trust. Dan itu adalah ‘mata uang’ paling mahal dalam diplomasi ekonomi global.
Menariknya, komoditas yang ditransaksikan sangat beragam, mulai dari agro, perikanan, peternakan, hingga bioteknologi dan digital services. Ini menandai transisi penting: Jawa Timur telah bergerak dari ekonomi komoditas menuju ekonomi nilai tambah (value creation). Dari ekspor coklat hingga perdagangan karbon—semuanya menggambarkan sebuah provinsi yang siap menembus pasar masa depan.
Misi ini juga menjadi buah nyata dari *RISING Fellowship* Pemerintah Singapura untuk Jawa Timur, yang memantapkan jejaring bisnis strategis dan membuka akses ke pasar premium kelas dunia.
Untuk itu, masyarakat Jatim perlu menyampaikan apresiasi kepada HE. Kwok Fook Seng, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, atas fasilitasi program yang begitu strategis. Begitu juga kepada YM. Bapak Suryopratomo, Duta Besar RI untuk Singapura, yang memastikan seluruh rangkaian diplomasi ekonomi ini berjalan elegan, lancar, dan penuh kelas.
Langkah Besar Menuju Kelas Dunia
Jika Jawa Timur ingin duduk sejajar dengan negara-negara eksportir besar seperti China, Jepang, Korea, dan Amerika—bahkan melampaui—maka misi dagang harus terus ditata dengan pendekatan futuristik. Ada beberapa catatan penting:
Pertama, Membangun “East Java Global Hub” di Singapura*. Tidak hanya event tahunan, tetapi pusat permanen—showroom internasional, ruang negosiasi, dan investment bridge yang beroperasi 365 hari.
Kedua, Transformasi Perdagangan dengan AI & Blockchain. Standar global kini menuju digital transparency. Jepang dan Korea sudah melakukannya. Jawa Timur perlu mengintegrasikan smart export analytics, digital traceability, dan blockchain untuk menjamin kualitas produk.
Ketiga, Fokus pada Produk Premium & High-Tech. Seperti kita tahu, arah ekonomi dunia bergeser ke future industries: bioteknologi, nutraceutical, smart fisheries, halal global, maritim teknologi tinggi, dan digital creative economy.
Keempat, Membangun Branding Global: “East Java Forward”. Branding ini harus bergaung seperti “Made in Korea” atau “Japan Quality”. Produk Jatim tidak hanya laku, tetapi dipercaya.
Kelima, Menghubungkan Industri dengan R&D dan Tech Hub Internasional. Kemitraan riset dengan NUS, NTU, A*STAR, atau industri deep tech Singapura akan melahirkan produk inovatif bernilai tambah tinggi.
Jawa Timur On the Track
Misi dagang ini bukan sekadar sukses transaksi. Ini sukses mengubah citra. Jawa Timur bergerak dari sekadar peserta pasar menjadi pemain strategis dalam percaturan ekonomi dunia.
Dengan kesinambungan, inovasi yang tidak berhenti, dan keberanian meluaskan jejaring global, saya percaya Jawa Timur sedang menapaki jalan yang benar—jalan menuju provinsi berkelas dunia yang dihormati, diperhitungkan, dan diundang di meja utama perdagangan internasional.
Dan mungkin, suatu hari nanti, masa depan akan mencatat: Bahwa langkah-langkah besar itu dimulai dari satu forum kecil di Singapura—yang hari ini kita saksikan bersama. Jatim benar-benar on the track, menemukan jalan tepat. Semoga manfaat! (*)






































