KERJA SAMA: Gubernur Jatim H Soekarwo saat menerima kunjungan Dubes Austria untuk Indonesia Helene Steinhausl, di gedung negara Grahadi, Selasa (10/7) kemarin.
KERJA SAMA: Gubernur Jatim H Soekarwo saat menerima kunjungan Dubes Austria untuk Indonesia Helene Steinhausl, di gedung negara Grahadi, Selasa (10/7) kemarin.

SURABAYA – Gubernur Jatim, H Soekarwo menyepakati untuk meningkatkan kerja sama dengan Austria.  Bukan hanya di bidang ekonomi tetapi juga pendidikan dan budaya. “Budaya itu sangat penting. Capaian ekonomi Jatim saat ini, karena juga didukung pendekatan budaya,” ujarnya saat menerima Dubes Austria untuk Indonesia Helene Steinhausl, di gedung negara Grahadi, Selasa (10/7) kemarin.

Jatim yang berpenduduk 39 juta jiwa, kata Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim, terdiri atas beberapa budaya, terutama Mataraman, Arek, Pedalungan, dan Madura, yang memiliki kekhasan budayanya masing-masing. Pendekatan budaya tersebut, lanjutnya, menciptakan keharmonisan masyarakatnya sehingga PDRB Jatim meningkat sehingga saat ini income perkapita menjadi sebesar US$3.600.

Pertumbuhan ekonomi Jatim Triwulan I tahun 2017 sebesar 5,37% atau lebih besar dari rata-rata nasional sebesar 5,01%. Sementara itu, PDRB pada periode sama mencapai Rp 480,36 triliun. Untuk neraca perdagangan Jatim-Austria tercatat defisit. Tahun 2016 ekspor ke Austria US$4,64 juta sedangkan impor US$19,32 juta sehingga defisit US$-14,68 juta.

Adapun komoditi utama non migas Jatim yang diekspor ke Austria berupa barang-barang dari kulit, berbagai makanan olahan, perangkat musik, dan alas kaki. Sedangkan komoditas  yang diimpor dari Austria berupa kertas/karton, benda dari besi dan baja, mesin/peralatan listrik, mesin/pesawat, mekanik dan bahan kimia organik.

Investasi Austria di Jatim sampai triwulan I tahun 2017 ada dua proyek, yaitu PT Fehu Bali di bidang hotel dan restoran di Pacitan dengan nilai investasi US$1 juta dan menyerap 15 orang tenaga kerja. Kemudian yang satunya, PT Starlinger Sea di bidang perdagangan dan reparasi di Surabaya dengan  nilai investasi US$0,25 juta dan menyerap 10 orang tenaga kerja.

Sementara itu, Dubes Helene Steinhausl memberikan dukungannya terhadap perlunya dua belah pihak untuk saling belajar cara mengelola pluralisme, sehingga terjalin kehidupan yang harmoni. Menurut Helene, pihaknya tidak hanya bekerjasama dengan ibukota negara, tetapi juga provinsi/kota besar lainnya, seperti Jatim.

Untuk itu, pihaknya mengidentifikasi berbagai kemungkinkan untuk peningkatan kerja sama ini, di antaranya memberikan beasiswa bagi mahasiswa dan dosen, untuk belajar ke Austria, termasuk bagi ITS. Selain itu, pada akhir Agustus, dua seniman biola dan piano ternama akan melakukan konser di Jatim. “Ini dimaksudkan untuk mendekatkan masyarakat dua belah pihak,” pungkas Helene. ud

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry