SURABAYA | duta.co – Filler, semakin popular di kalangan masyarakat. Filler dipercaya bisa membuat wajah kembali muda dari usia sebenarnya.

Masyarakat terutama wanita melakukan filler ini untuk mengatasi masalah yang dialami.  Karena seiring bertambahnya usia dan pengaruh faktor eksternal seperti paparan sinar matahari berlebih dan gaya hidup yang kurang baik dapat memberikan banyak perubahan yang terjadi pada kulit terutama wajah. Salah satunya adalah penuaan pada kulit, seperti munculnya garis halus dan kerutan, kulit menjadi kendur, perubahan struktur wajah.

Owner Maharva Aesthetic Clinic, dr Aji Bayu Chandra, M Biomed (AAM)
mengatakan filler pada dasarnya treatment atau perawatan untuk mengubah kontur muka menjadi lebih proporsional. Bukan mengubah menjadi orang lain. Misalnya buka yang bunder, dagu kurang maju dan sebagainya, bisa dibuat lebih proporsional dengan filler.

“Wajah proporsional itu dibagi tiga bagian, dahu ke alis, alis ke bawah hidung dan bawah hidung ke dagu. Jika dibagi tiga bagian, ukurannya sama, itu proporsional,” kata dr Aji saat jumpa media dalam acara
“Face Contouring with Nasha & OBT Dermal Filler for Any and Every Look”, Minggu (22/9/2024).

Dikatakan dr Aji filler selama ini banyak dikonotasikan negatif. Banyak yang merasa filler sudah merusak struktur wajah. “Karena salah memilih produk dan juga salah memilih operator atau dokter. Ingin cantik malah jadi celaka,” ungkapnya.

Dijelaskan dr Aji,  filler ini ada tiga jenis ada yang permanen, semi permanen dan non permanen. Dulu, banyak digunakan dengan bahan silikon yang permanen. Sehingga ketika bentuk muka semakin menua maka silikon masih tetap ada di lokasi di mana disuntikkan. Kini, filler permanen ini tidak lagi disarankan.

Semi permanen juga sama, bahan yang disuntikkan bertahan hingga lima hingga tujuh tahun. Ini juga tidak lagi disarankan karena ketika terjadi sesuatu ketika disuntikkan maka akan bisa diubah ketika masa waktunya sudah habis. “Jadi hanya menunggu,” ujar dr Aji.

Sedangkan non permanen ini yang kini disarankan. Filler ini mengandung bahan hyaluronat yang sangat aman. “Karena tubuh kita ini juga memiliki kandungan hyaluronat acyd (HA). Kalau terjadi apa-apa dengan wajah setelah disuntikkan filler ini, maka dengan cepat dan mudah dilakukan koreksi,” jelas dr Aji.

Filler non permanen ini bertahan hingga maksimal dua tahun. Dan setengah tahun sekali harus kontrol melihat apakah kondisinya masih aman atau tidak. Jika dua tahun, dan volume mulai menurun, maka bisa disuntikkan kembali. “Jika suatu ketika tidak lagi melakukan filler maka tetap aman dan kulit akan kembali ke semula,” tambah dr Aji.

Karena itu, untuk mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan, maka sebelum melakukan filler harus konsultasi mendalam dengan dokter. Pilih dokternya yang benar kompeten dan berani bertanya produk apa yang digunakan. “Produk tepat, dokternya tepat pasti akan memberikan hasil maksimal,” jelasnya.

Selain itu, ketika usai melakukan treatment perlu diperhatikan apa yang sudah disarankan dokter agar hasil yang didapat bisa maksimal. Misalnya tidak boleh make up selama 1×24 jam, selama satu Minggu tidak melakukan pijat wajah karena filler butuh menyatu dengan wajah. Juga menjaga agar tidak tertindih, jika dilakukan di dagu maka tidak boleh dibuat tindihan.

“Dan filler itu tidak hanya di wajah tapi bisa dilakukan di tangan, leher,” tuturnya. ril/lis

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry