
SIDOARJO | duta.co – Penyakit jantung menjadi momok bagi semua orang. Karena biasanya penyakit ini tiba-tiba menyerang, karena kurang pedulian untuk mendeteksi tanda-tanda awalnya.
Padahal penyakit ini sudah memberikan sinyal pada tubuh ketika mengalami permasalahan. Namun terkadang dianggap sebagai suatu hal yang biasa.
Dokter ahli jantung pembuluh dari RS Siti Hajar Sidoarjo, dr M Faishal Riza, SpJP mengatakan tanda penyakit jantung biasanya ada rasa nyeri di dada kiri. Juga sering kali mengalami sesak nafas atau ngos-ngosan saat berjalan, walau gejala ini bisa juga bukan karena jantung.
“Tapi yang pasti kalau sudah ada keturunan misalnya ayah atau ibu mengalami penyakit jantung atau meninggal mendadak, perlu diwaspadai. Jika sudah mulai ada rasa nyeri dan semakin lama nyeri itu semakin kuat, maka sesegera mungkin periksa,” katanya saat mengisi tausiah di Masjid Al Iksan Perumahan Gading Kirana, Buduran, Sidoarjo, Minggu (9/3/2025) pagi.
Rasa nyeri itu, kata dr Faishal, biasanya menyerang dini hari, dan seringkali diabaikan menunggu hingga terbit matahari untuk ke rumah sakit. Padahal itu bisa memperparah kondisi pasien.
“Karena masih gelap, biasanya nunggu pagi baru ke rumah sakit. Padahal dari rentang waktu itu, banyak kemungkinan yang akan terjadi,” tuturnya.
Karenanya untuk menghindari terjadinya nyeri dada kiri dan gejala penyakit jantung lainnya, maka haruslah memperhatikan asupan makanan serta olahraga yang cukup.
Dikatakan dr Faishal, asupan makanan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Jangan banyak makan makanan yang mengandung lemak dan minyak. Juga hindari terlalu banyak konsumsi gula.
“Karena kalau kebanyakan nanti lama-kelamaan akan menumpuk dan menyebabkan berbagai penyakit. Diabetes, darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung,” tuturnya.
Selain itu olahraga cukup, juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan usia. Jika usia di atas 50 tahun maka olahraga yang disarankan sebaiknya yang ringan.
“Jalan kaki selama 15 hingga 20 menit, cukup seminggu tiga kali. Jangan yang terlalu berat. Kalau pun harus berat misalnya bersepeda jauh, berenang, harus mengetahui kondisi tubuh, jangan dipaksakan,” tandasnya. lis