dr. Nur Azizah A.S, Sp.KJ – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

DI usia remaja yang produktif, makanan menjadi sebuah hal penting untuk tumbuh kembangnya. Karena di masa-masa tersebut, remaja membutuhkan asupan nutrisi yang bagus untuk bisa memiliki tubuh yang sehat dan kuat.

Namun masifnya penggunaan media sosial pada remaja, membuat sebagian remaja sangat memperhatikan penampilan, terutama terkait berat badannya. Hal ini disebabkan adanya standar society yang tidak sengaja tercipta sehingga beberapa remaja memakai cara yang salah untuk mendapatkan berat badan yang ideal hingga masuk ke jenis gejala gangguan makan. Namun, apa sih sebenarnya pengertian dari gangguan makan itu sendiri?

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Gangguan makan (eating disorder) merupakan suatu perilaku menyimpang yang mengaitkan manusia dengan makanan secara tidak sehat dan tidak wajar. Gangguan ini sudah termasuk dalam gangguan psikis dan medis sehingga menyebabkan kelainan serius pada seorang remaja yang mengalami ketidakpuasan diri terhadap bentuk tubuhnya dengan melakukan cara diet yang salah.

Terdapat beberapa jenis gangguan makan yang sering dikaitkan dengan remaja perempuan, yaitu:

1. Anorexia Nervosa

Merupakan gangguan makan dengan mengurangi berat badan secara sengaja dengan cara menghindari makanan yang mengandung lemak, merangsang muntah oleh diri sendiri, menggunakan pencahar (urus-urus), olahraga berlebihan atau memakai obat penekan nafsu makan. Ciri khas dari Anorexia Nervosa ini yaitu berat badan penderita bisa mencapai 15% di bawah angka normalnya sehingga penampilan penderita nampak sangat kurus.

2. Bulimia Nervosa

Merupakan gangguan makan dengan mengurangi berat badan secara sengaja namun penderita mengalami fase craving for food dimana dia tidak berdaya terhadap datangnya episode makan berlebihan sehingga makanan dalam jumlah yang besar dimakan dalam waktu yang singkat.

Kemudian dimuntahkan kembali karena penderita melakukan ’kompensasi’ atas makanan yang telah dimakan dengan cara yang salah. Penderita mengalami ketakutan yang luar biasa terhadap kegemukan, sehingga mengatur sendiri ambang berat badannya.

Pengobatan gangguan makan memerlukan penanganan secara holistik untuk memperbaiki kondisi secara keseluruhan. Melibatkan kerjasama antara keluarga, teman, lingkungan sosial,   psikiater, psikolog, dokter terkait masalah kondisi medis yang timbul dan ahli gizi.

Terapi kognitif perilaku sering digunakan disamping pemberian obat-obatan. Tak kalah penting yang perlu diperhatikan adalah pencegahan yang bisa dilakukan dengan cara membangun citra tubuh yang positif dan memunculkan perilaku makan secara baik dan sehat sehingga bisa mencapai berat badan yang ideal dan sehat. *

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry