Imam Rochani aktivis lingkungan hidup usai memberikan sosialisasi tentang manfaat enceng gondok ke warga bantaran sungai Kelurahan Karah. Ft/nizhamalkafi

SURABAYA | duta.co – Semua orang pasti mengetahui kalau tanaman eceng gondok yang hidup di sungai, selalu menjadi penyebab banjir. Tapi tidak banyak orang yang tahu, kalau tanaman itu mempunyai manfaat banyak, baik itu sebagai pengobatan, pupuk cair, hingga pakan ternak.

“Eceng gondok ini punya banyak manfaat untuk pengobatan, pakan ternak, hingga sebagai pupuk cair organik,” ucap Imam Rochani, Ketua KLH (Konsorsium Lingkungan Hidup), Sabtu (22/12/18) siang.

Menurutnya, masyarakat wajib mengetahui hal itu, dan apabila dikelola dengan baik akan menjadi manfaat secara ekonomi dan kesehatan pula. Maka dari itu, pihaknya bersama instansi terkait — dalam hal ini kelurahan — untuk mensosialisasikannya.

“Tanaman yang hingga kini dikenal menjijikkan tersebut ternyata banyak mengandung 70 persen vitamin dan unsur zat lainnya, dan ini dibutuhkan tubuh kita. Selain itu, eceng gondok juga bisa menyembuhkan penyakit yang ringan seperti sariawan, hingga penyakit berat seperti ginjal dan berbagai penyakit lainnya,” ungkap Imam.

Imam juga menjelaskan, dari sosialisasi ke warga bantaran sungai di wilayah Karah ini ternyata banyak yang antusias dan akhirnya mereka secara spontanitas menyediakan tempat dan alat untuk pengolahan eceng gondok.

“Warga ini memulainya dengan membuat eceng gondok untuk pakan ternak dan tadi sudah ada pemesanan dari wilayah Nongko Jajar Malang. Namun sebelumnya kami dari KLH akan memberikan pelatihan ke warga bagaimana caranya mengolah eceng gondok menjadi pakan ternak,” katanya.

Ia berharap ke depan, dari pengolahan eceng gondok secara profesional nantinya bisa membuat ekonomi rakyat makin meningkat.

“Target kami adalah menjadi pengolahan eceng gondok oleh warga karah dapat menjadi sentra UKM dalam pengolahan eceng gondok menjadi berbagai macam olahan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga. Hal inilah yang bisa merubah pandangan masyarakat bahwa dari tanaman menjijikkan ternyata mempunyai nilai ekonomis yang tinggi,” tegasnya.

Bisa untuk Obat

Di tempat yang sama, Budi Yusvandayani Lurah Karah mengaku senang dengan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan oleh KLH. Apalagi ada kesamaan persepsi tentang program dari Kecamatan Jambangan dengan mengajak warga untuk peduli dengan kebersihan sungai.

Apabila warga sendiri telah tertib, tambah Yani panggilan akrab Budi Yusvandayani, maka dari pihak KLH berjanji untuk memberikan pelatihan kepada warga untuk mengolah eceng gondok menjadi pakan ternak.

“Saya sendiri antusias dengan program yang sudah digalakkan oleh pak Imam dengan berkomitmen melatih dan mengembangkan kemampuan warga untuk menjadikan tanaman tersebut mempunyai nilai ekonomis,” kata Yani yang baru dua bulan ini menjabat sebagai Lurah Karah.

Yani sendiri yakin, bahwa, olahan eceng gondok itu bisa menjadi ikon dari Kelurahan Karah dan bisa menjadi contoh kelurahan lainnya. Yang harus diingat bahwa kedepannya bisa meningkatkan perekenomian warga dan mengurangi angka pengangguran.

“Kami support dan kita bantu untuk memasarkan produk olahan eceng gondok untuk menjadikannya sebagai ikon dari Kelurahan Karah. Saya yakin itu bisa berhasil,” singkatnya. (nzm/and)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry