SURABAYA | duta.co – Setelah hadir dalam upacara apel khusus TNI AL di Dermaga Madura Ujung Surabaya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan materi wawasan kebangsaan ke 2200 anggota Pemuda Muhammadiyah di Graha 10 Nopember ITS Surabaya, Jumat (8/2/2019) siang.

Panglima TNI dalam materinya mengangkat tentang ‘Merawat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Di Era Revolusi Industri 4’.

“Negara Indonesia berada di no 3 pengguna industri smartphone yang mengubah sifat pola berfikir, gaya hidup dalam masyarakat yang mulai mengikis budaya asli indonesia,” demikian disampaikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di depan ribuan Pemuda Muhammadiyah.

Marsekal Hadi menjelaskan, pemuda yang berkualitas adalah pemuda yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mempunyai wawasan kebangsaan yang tinggi harus sesuai dengan ajaran Islam.

Semangat kebangsaan, tambah Hadi, merupakan nilai nilai warisan dari para pejuang bangsa ini dan harus dijaga dan diamalkan dalam berkehidupan bermasyarakat.

“Persatuan dan kesatuan adalah prasyarat untuk membangun bangsa ini. Dengan bersatu dan berkerja sama berhasil membuat karya yang dibanggakan. Pemuda saat ini harus mempersiapkan diri untuk bersaing dengan kemajuan era saat ini agar tidak menjadi generasi kalah dan konsumtif,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Sunanto, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah menegaskan, organisasi pemuda ini harus mempunyai landasan agama yang kuat dan seperti apa yang diajarkan Muhammadiyah.

“Setiap saat kita harus selalu aktif berbenah diri untuk kemajuan organisasi dan kemaslahatan bangsa,” singkatnya.

Selain Panglima TNI Marsekal Hadi Tahjanto dan Ketua PWPM Jatim KH Mukayat Al Amin, hadir juga Aster Panglima TNI, Mayjen TNI George Elnadus Supit, Waas ops Panglima TNI, Marsma TNI Khairil Lubis, Kapusbintal TNI, Laksma TNI Budi Siswanto, dan Kapuspen TNI Brigjen TNI Sisriadi.

Selain itu, Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi Pangdam V Brawijaya, Brigjen TNI Mar Lukman Kasgartap III/Sby, Laksda TNI Mintoro Yulianto Pangkoarmada II, dan Laksma TNI Edwin SH Danlantamal V Surabaya. (and/nzm)