H Tjetjep (Cecep) Mohammad Yasien, SH, MH, bersama istri di Tanah Suci (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menjaga jarak dengan seluruh partai politik (Parpol), patut diapresiasi. Ini dinilai sebagai sikap tegas demi tegaknya khitthah-1926 NU.

“Selama ini, PBNU terasa larut untuk kepentingan salah satu Parpol. Upaya menjaga jarak ini — kembali ke-Khitthah NU 1926 — adalah perintah muktamar. Kita patut apresiasi terhadap PBNU sekarang.” demikian H Tjetjep Mohammad Yasien, Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Demokrat, kepada duta.co, Kamis (14/9/23).

Gus Yasien, panggilan akrabnya, ingin mengajak para politisi santri untuk memperhatikan bagaimana perjalanan dakwah Islam Ahlussunnah wal-Jamaah an-Nahdliyah. “Kita harus punya kepedulian. Jangan hanya mengekplorasi suara nahdliyin, mengkapitalisasi warga NU, tetapi, juga harus memperhatikan bagaimana perjalanan dakwah NU,” tegasnya.

Sebagai Caleg DPR RI Dapil VI meliputi Kabupaten-Kota Kediri, Kabupaten-Kota Blitar, dan Tulungagung, Gus Yasien siap untuk menyerahkan 25% gajinya untuk keperluan dakwah NU. “Saya siap menyumbangkan 25% gaji sebagai anggota DPR RI ke PBNU. Ini demi gerakan dakwah NU yang selama ini berhasil membingkai NKRI,” tegasnya.

Masih menurut Gus Yasien, komitmen PBNU menjaga jarak dengan seluruh Parpol yang ada, ini merupakan langkah tepat untuk menegakkan Khittah-1926 NU.

“Kalau selama ini ada Parpol yang mendominasi, lalu seenaknya sendiri menggunakan atribut NU, sekarang tidak bisa. Konsekuensinya, seluruh politisi santri memiliki jarak yang sama. Apa salahnya kalau kita kemudian berkomitmen untuk membantu dakwah NU,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry