SURABAYA | duta.co – “Ini Pemilu paling bejat. Selain transaksional besar-besaran, netralitas aparat, bahkan KPU sebagai penyelenggara, sulit didapat. Pak Prabowo simbul perlawanan terhadap kecurangan, harus tegas menolak segala bentuk kompromi. Ini masalah kedaulatan rakyat,” demikian disampaikan H Saiful Amin, senior GP Ansor, Mojokerto, Jawa Timur kepada duta.co, Minggu (21/4/2019).

Menurut Gus Amin, panggilan akrabnya, Pilpres 2014 harus menjadi pelajaran. Karena kompromi dengan kecurangan, maka, rakyat menjadi babak belur. Hasilnya pemimpin dengan seenaknya menciderai janji-janji politiknya.

“Hari ini, stop kompromi. Rakyat siap mengusir setan-setan yang haus kekuasaan. KPU jangan bikin gara-gara. Jangan main ancam dengan dalih hoax. Rakyat yakin, kalau sampai kejahatan dan kecurangan politik ini dibiarkan, 5 tahun ke depan negeri ini akan ambruk. Kita tidak bisa membayangkan, betapa ‘kanibal’ politik kekuasaan,” tegasnya.

Seperti diberitakan, Capres petahana Jokowi disebut mengutus Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu Prabowo Subianto. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin menyebut, Luhut bakal menyampaikan ajakan bersatu bangun Indonesia.

“Materinya saya kira ajakan untuk bersama, ajakan untuk berkolaborasi, ajakan untuk bersaudara, ajakan untuk bersatu untuk membangun Indonesia ke depan,” demikian disampaikan Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding saat dihubungi detikcom, Minggu (21/4/2019).

Menurut Gus Amin, bersatu baik, kolaborasi juga baik, bersaudara pun baik apalagi dibungkus untuk membangun Indonesia. “Tetapi, bersatu untuk sebuah kecurangan, sangat jahat. Bukan saja merugikan rakyat, tetapi mempertaruhkan sebuah kedaulatan yang ujung-ujungnya justru menghancurkan persatuan rakyat,” katanya.

Hari ini, tegasnya, dipertontonkan sebuah proses pemilu dengan transaksional besar-besaran. Sudah begitu disusul dengan kecurangan masif, dari yang namanya salah input, coblos sebelum pemilu, tidak dikirimnya C1 asli sampai keterlibatan aparat.  “Kalau ini dibiarkan, akan lebih tragis lagi pada lima tahun mendatang. Yakin, hancur kita,” tegasnya.

Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak juga mengapresiasi sikap Prabowo yang belum mau menemui Luhut. Prabowo disebut Dahnil masih fokus mengawal perhitungan suara Pilpres 2019.

“Sampai dengan malam ini, Pak @prabowo belum dan tdk memutuskan menerima utusan Pak Jokowi yakni Pak Luhut untuk bertemu beliau di Kertanegara,” cuit Dahnil lewat akun Twitter @Dahnilanzar, Sabtu (20/4). (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry