Dua janda Lansia saat didampingi Kepala Desa Tlasih,usai beli beras, Senin (25/8/25). (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Sejumlah warga Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan, mengaku tidak pernah tersentuh bantuan sosial pemerintah, baik berupa bantuan pangan (beras) maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT). Fakta ini terungkap dari keluhan warga yang disampaikan kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Senin (25/8/25).

Dua janda Lansia, Ibu Roti’a (65) dan Ibu Juwaidah (75), warga RT 4 RW 1 tersebut menuturkan, selama lebih dari 10 tahun tidak pernah sekali pun mendapatkan bantuan.

“Makan tiap hari ikut anak saya yang masih bujang. Ini barusan saya nempur (beli beras). Kami tidak pernah dapat bantuan apa pun, baik beras maupun uang. Sudah 10 tahun lebih, dan sudah saya sampaikan ke Pak Lurah niki,” ungkap kedua janda tersebut kepada duta.co, Senin (25/8/25).

Warga berharap pemerintah desa maupun instansi terkait bisa lebih jeli dalam melakukan pendataan penerima bantuan. Mereka khawatir adanya ketidakmerataan dalam penyaluran bansos yang membuat sebagian warga merasa terabaikan.

Pantauan duta.co di lapangan, diketahui masih ada beberapa warga Desa Tlasih yang belum atau tidak mendapatkan bantuan.

Kantor Desa Tlasih.

Kades Tlasih Minta Dinsos Lakukan Sensus Ulang Data Bansos

Sementara, Kepala Desa Tlasih, M. Al Irsyad, mengatakan warga yang tidak dapat bantuan kerap mengadu kepadanya.

“Saya mohon agar dilakukan sensus ulang oleh Dinas Sosial, kalau bisa maksimal setiap enam bulan sekali, jangan terlalu cepat-cepat. Ini menjadi keluhan banyak masyarakat kepada saya. Bahkan menjadi beban tersendiri bagi saya sebagai Kepala Desa, karena saya dipilih oleh masyarakat,” ujar Kades Irsyad.

Lalu, kepada siapa lagi masyarakat harus mengadu jika bukan ke Kepala Desa? Sedangkan database sudah ada di Dinas Sosial? “Maka saya minta dilakukan sensus ulang, dan saya juga sudah mengajukan permintaan tersebut kepada Dinas Sosial,” tegasnya.

Bilamana ada warga yang tidak layak namun masih mendapatkan bantuan, lanjut Kades, itu sudah terjadi sejak sebelum ia menjabat sebagai Kepala Desa Tlasih. “Ya mohon dicoret (yang tidak layak menerima bansos),” pungkas Irsyad.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Drs. Ahmad Misbahul Munir, M.Si., dikonfirmasi mengatakan, untuk bantuan pangan (beras) data dikirimkan oleh Pusat (Badan Pangan). Bulog yang ditunjuk untuk mendistribusikan.

“Saya tidak tahu data yang digunakan oleh pusat bersumber dari data mana. Menurut saya, lebih baik diusulkan di data kemiskinan, karena bisa jadi program penanganan kemiskinan dalam bentuk apapun bisa diambil dari data kemiskinan, dapat diusulkan melalui operator desa masing-masing,” terang Misbah. (loe)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry