
KEDIRI|duta.co – “Assalamu’alaikum Wr. Wb., Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji’un Kanjeng Romo KH.Abdul Latif Madjid RA, Pengasuh Pondok Pesantren Kedunglo wafat jam 6.40 WIB,” ucap Sodik Kamaudi, selaku Humas Ponpes Wahidiyah Kedunglo berada di Kelurahan Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Senin (23/11). Kabar mendadak ini sontak membawa rasa duka mendalam bagi ribuan santri dan para jamaah Pengamal Salawat Wahidiyah.
Dikabarkan bahwa romo kyai meninggal setelah sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di RSUD Gambiran Kota Kediri. “Kanjeng Romo Kyai Latif datang ke RS Gambiran hari Minggu sekitar pukul 22.00. Setelah menjalani penanganan dan perawatan kemudian dinyatakan meninggal pada hari Senin sekira pukul 06.40 WIB,” jelas dr. H. Fauzan Adima, Direktur RSUD Gambiran dikonfirmasi Senin pagi.
Adapun terkait penyebab kematian sosok Ketua Umum Perjuangan Salawat Wahidiyah, dr Fauzan tidak berkenan menyampaikan tanpa seijin pihak keluarga almarhum. Selanjutnya, jenasah pukul 09.15 dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman. Romo kyai lahir, pada 15 Agustus 1952, adalah putra Muallif Salawat Wahidiyah, Romo KH. Abdul Madjid Ma’ruf.
“Beliau cucu dari Mbah KH. Mohammad Ma’roef RA, pendiri Pondok Pesantren Kedunglo yang masyhur sebagai profesor doa karena keampuhan doa Beliau, ” jelas Sodik. Almarhum menikah dengan Ibu Nyai Hj. Sholihah, S.Pd. M.M., dikaruniai empat orang anak. Pertama, Agus Abdul Madjid Ali Fikri, M.Hum, Ning Firdausul Ma’rifah, Agus Muhammad Mundir Tajul Wahidiyin dan Agus Ahmad Muhammad Wahiduzzaman Mustofa.
Penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan selama proses pemakaman, termasuk takziah diwajibkan memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Ribuan pelayat datang silih berganti diantara para santri dan pengamal salawat yang berderet sejak pintu gerbang masuk.(nng)




































