PASURUAN | duta.co – Sesuai dengan rencana pengembangan destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), secara resmi mulai tanggal 11 September-10 Desember 2017, Balai Besar TNBTS akan melakukan penutupan untuk para pengunjung atau wisatawan di jalur penanjakan menuju Sun Rise (matahari terbit) yang berada di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Wisatawan dihimbau bisa mengunjungi bukit Cinta di Kabupaten Probolinggo dan bukit Kingkong di Kabupaten Pasuruan. Penutupan tersebut tertuang dalam pengumuman resmi dari pihak TNBTS no PG 3/T.8/TU/TU.1/8/2017 tentang penutupan bukit penanjakan tertanggal 30 Agustus 2017 yang ditanda tangani, Jhon Kenedie, selaku kepala Balai Besar TNBTS, di Malang. “Kami sudah dapat kabar dari pihak TNBTS, “ujar Tris, pelaku wisata di Tosari, Minggu (3/9/2017).
Menurut dia, penutupan dilakukan setelah perbaikan seluruh fasilitas di bukit Cinta yang masuk wilayah Kabupaten Probolinggo telah usai dilakukan. “Jadi sesuai dengan rencana pengembangan wisata nasional di TNBTS ini telah direncanakan beberapa tahun lalu. Untuk kabupaten pasuruan ini, khususnya jalur menuju bukit Penanjakan juga diprioritaskan untuk dibangun fasilitasnya saat ini, “beber dia.
Dijelaskannya, perbaikan fasiltas sarana dan prasarana di TNBTS ini, sesuai dengan program dari pihak Kementerian Pariwisata. Dimana 10 destinasi wisata nasional yang akan dibangun fasilitasnya yakni yang berada di kawasan TNBTS yang mencakup wilayah Kabupaten Lumajang, Probolingggo, Pasuruan dan Malang. Dibangunnya sarana dan prasaran wisata ini, tentunya menjadi harapan masyarakat sekitarnya.
Ia menambahkan, program pengembangan ini sesuai dengan rencana pemerintah pusat yang akan mengembangkan destinasi wisata di kawasan Gunung Bromo yang selama ini sudah tak diragukan lagi keindahannya. Apalagi di bukit Penanjakan saat melihat langsung matahari terbit, yang cukup memukau dengan mata telanjang. “Bahkan tak ada ditempat lain, selain di bukit Penanjakan ini, “jelas Tris.
Pihaknya meyakini dengan dibangunnya fasilitas sarana dan prasarananya akan menyedot lebih banyak wisatawan yang menuju ke kawasan Bromo yang sangat elok tersebut. “Sekaligus hal ini akan berdampak langsung pada roda perekonomian warga sekitar witasa sun rise ini. Sebab dengan begitu perekonomian warga ikut terangkat, dengan banyaknya wisatawan yang datang, “imbuh Tris. (dul)
