
KEDIRI | duta.co — Atas undangan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar rapat konsultasi dan penjelasan Syuriyah di depan Mustasyar PBNU yang berlangsung di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri, Kamis 25 Desember 2025 siang, diharapkan menemukan jalan keluar untuk menuntaskan konflik di PBNU. “Doanya, doanya,” demikian salah seorang tokoh nahdliyin di lokasi kepada duta.co.
Berdasarkan surat undangan yang beredar, pertemuan ini bakal menjadi Tempat Penyampaian Penjelasan Mengenai Latar Belakang serta Tahapan, Prosedur, dan Substansi Keputusan Rapat Pleno PBNU yang beberapa waktu lalu hingga mencopot posisi Ketua Umum PBNU.
Pantauan duta.co di lokasi, sejumlah kiai sepuh tampak hadir. Mereka diantaranya, KH Ma’ruf Amin, KH Muhammad Nuh, KH Anwar Manshur, termasuk KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) tampak di tengah-tengah kiai sepuh.
Hingga berita ini ditulis, para kiai masih menggelar pertemuan tertutup di gedung Yayasan Lirboyo Kota Kediri. Pertemuan itu, mesti tidak sebanyak sebelumnya, tetapi, merupakan terlengkap hadir secara fisik. Kiai Ma’ruf, misalnya, selalu hadir lewat online.
Diberitakan sebelumnya, Alim Ulama dan Sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) menyampaikan keprihatinan mendalam atas konflik internal yang terus berlarut di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mereka lantas menggelar Musyawarah Kubro, di Pesantren Lirboyo Kediri, Ahad (21/12) lalu. Hasilnya, seperti kita tahu, ada deadline (batas) waktu 3 hari, yang berakhir Rabu (24/12/25) kemarin.
Musyawarah yang dihadiri ratusan kiai, pengasuh pesantren, serta perwakilan PWNU dan PCNU dari seluruh Indonesia itu menghasilkan 3 rekomendasi. Yakni, Islah, penyerahan kewenangan hingga percepatan pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa (MLB). “Semoga ini menjadi jalan terbaik,” demikian disampaikan Abd Kholiq, warga NU Jombang, Jawa Timur. (bud)





































