KUNJUNGI : Executive Chairman AirAsia Berhad, Datuk Kamarudin Meranun, mengunjungi Bandara Banyuwangi yang merupakan terminal bandara sebelum membuka rute baru. (duta.co/jamhari)

BANYUWANGI | duta.co -Maskapai AirAsia menjajaki pengembangan bisnis ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Executive Chairman AirAsia Berhad, Datuk Kamarudin Meranun, mengunjungi Bandara Banyuwangi yang merupakan terminal bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia, Kamis (9/4).

Datuk Kamarudin mengatakan, kedatangannya untuk melihat langsung perkembangan Bandara Banyuwangi dalam rangka pengembangan bisnis. Dia didampingi CEO AirAsia CEO AirAsia Indonesia, Dendi Kurniawan. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang sedang mengikuti acara di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, ikut dalam perbincangan melalui telekonferensi.

“Saya kaget melihat Banyuwangi. Sangat potensial. Ada 77 atraksi pariwisata sepanjang tahun, juga destinasi wisata menarik. Saya mengapresiasi semua pihak yang membuat daerah ini berkembang. Kami menjajaki membuka bisnis di Banyuwangi,” ujar salah seorang pengusaha terkaya di Malaysia menurut Majalah Forbes tersebut.

Kamarudin menjelaskan, kedatangannya ke Banyuwangi menindaklanjuti pembicaraan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

“Memang saya ke sini setelah bertemu dengan Pak Luhut untuk mengembangkan daerah pariwisata baru selain Bali dan Jakarta. Lawatan hari ini untuk melakukan kajian tentang Banyuwangi dan bandaranya,” kata Datuk Kamarudin.

Dia melanjutkan, Air Asia membuka kemungkinan untuk menggarap rute ke Banyuwangi.

“Kita akan kirim tim lanjutan untuk membahas rencana pengembangan Bandara Banyuwangi. Jika infrastrukturnya sudah siap jadi bandara intetnasional, kami siap buka penerbangan Kuala Lumpur-Banyuwangi. Kita mau menarik pelancong dari Australia dan China karena Kuala Lumpur itu hub terbesar AirAsia,” terangnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi rencana AirAsia membuka bisnis di Banyuwangi.

“Semua warga di Banyuwangi berkomitmen mengembangkan pariwisata di sini. Selain itu, di Banyuwangi juga akan dibangun pabrik kereta api milik pemerintah. Juga telah ada pabrik gula nasional serta pembangunan marina internasional,” jelas Anas.

EGM Angkasa Pura II Banyuwangi, Anton Martalius, menambahkan bahwa progress bandara di Banyuwangi terbilang pesat. Pada 2017, jumlah penumpang mencapai 188.949 orang, atau melonjak 67 persen dibandingkan 2016 sebanyak 113.153 penumpang.

Dalam periode Januari-Maret 2018, jumlah penumpang melonjak 143 persen dibanding periode Januari-Maret 2017.“Untuk aircraft movement terjadi peningkatan 103 persen,” kata Anton.

Infrastruktur Bandara Banyuwangi juga akan terus dikembangkan. Apalagi, Banyuwangi bakal menjadi bandara penyangga pertemuan IMF-World Bank di Bali pada Oktober mendatang. Landas pacu dalam proses diperpanjang menjadi 2.600 meter dengan ketebalan PCN 56. Adapun apron menjadi 18.000 m2.

“Untuk pesawat Air Asia yang menggunakan Airbus A-320 sudah bisa mendarat di sini. Intinya, kita siap,” pungkas Anton. (jam)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry