HARMONI : Wali Kota Kediri Mas Abu bersama Sutarman, Ketua Koperasi Putra Blitar (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co – Sutarman Ketua Koperasi Putra Blitar paguyuban ayam petelur mengaku telah menagih janji Menteri Perdagangan RI atas jaminan ketersedian pakan jagung untuk ayam petelur.

“Bahwa kami awalnya peternak rakyat yang mampu mengirimkan telor hingga ke Papua, Irian, Kalimantan, Sulawesi dan kota lain. Namun selama ini pakan jagung harganya selalu dipengaruhi Dollar. Katanya pak menteri surplus ternyata jagung mahal dan langka, akhirnya kami sempat turun ke jalan menuntut murah,” terangnya  usai MoU dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri disaksikan perwakilan Pemerintah Kota Kediri dan Pemerintah Kabupaten Blitar.

Bila kemudian harga pakan naik, otomatis harga telur akan tidak stabil atas pengaruh keberadaan jagung impor. Akhirnya pihak Kementerian Perdagangan memberikan jaminan, bahwa harga jagung bagi anggota koperasi Rp. 4ribu/kg.

“Pak Bupati awalnya mengajukan impor jagung 50 ton, kepada pemerintah pusat namun ternyata kita masih kekurangan. Namun setelah di-acc ternyata proses keluarnya jagung butuh proses 45 hari keluar dari Bulog,” terangnya.

Akhirnya diambil kebijakan meminjam jagung dari sejumlah perusahaan dengan total 12 ribu ton dan kini telah berjalan 350 ton yang digunakan peternak.

“Jagung ini akan kembali disalurkan Senin besok dengan harga 4ribu/kg namun kami ambil sendiri ke gudangnya,” jelas Sutarman.

Perlu diketahui, kebutuhan pakan jagung untuk kelompok peternak ini mencapai 1.500 ton dalam satu hari. Setelah kendala pakan, kendala kini dihadapi peternak adalah Day Old Chicks atau anak ayam umur sehari yang berkualitas.

“Kami kesulitan mendapatkan DOC, tidak semua pabrik bisa menyedikan yang berkualitas,” jelasnya. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry