PONOROGO | duta.co – Puluhan ribu warga nahdliyin Ponorogo, Senin (24/4/2017) tumplek blek di Alun-Alun Ponorogo. Mereka menghadiri acara puncak Harlah-94 NU yang dikemas dengan Istighotsah Kubro dan Apel Akbar. Acara berlangsung sejak pukul 15.00 sampai 21.30 malam.
Bertindak sebagai Irup (inspektur upacara) adalah KH Luqman Harist Dimyati At Tarmasy (Wakil Katib Syuriah PB NU). Pengasuh pondok pesantren Termas, Pacitan ini menekankan pentingnya warga NU aktif menjaga kehidupan berbangsa, bernegara sehingga tercipta masyarakat yang damai, berkeadilan dalam bingkai NKRI.
Dengan demikian, jelasnya, NU harus berperan aktif dalam menjaga negara, tidak cukup hanya dengan yel yel belaka. NU juga berharap pemerintah tegas menghadapi segala bentuk ancaman.
“Kita dukung pemerintah untuk segera membubarkan organisasi-organisasi yang antiPancasila! Dan Banser harus siap lahir bathin bersama kiai menjaga NKRI,” tegas KH Luqman Harist.
Kiai Luqman juga wanti-wanti kepada Banser agar selalu berkoordinasi dengan aparat terkait dengan gerakan radikal dan anti-NKRI ini. “Banser tidak boleh berada di depan. Karena sudah ada Polri dan TNI. Banser harus berada di belakang mereka,” ujarnya.
Menurut Kiai Luqman, NU tidak ingin ada benturan atau peperangan sipil berhadapan dengan sipil. Ini tidak boleh terjadi, karenanya ia berharap agar pemerintah dalam hal ini Polri, cepat tanggap menghadapi masalah tersebut.
Sementara KH Abdul Matin Jawahir, Wakil Rais PWNU Jatim didapuk memimpin jalannya istighotsah, tampak pula KH Abdus Sami’ Hasyim Mayak, KH Fathurrodji Tantowi, KH Husein Aly, KH Sholichan Al Hafidz, KH Ma’ruf Muchtar Bajang dan para masyayikh lainnya. Sebelum istighotsah, digelar salat magrib berjamaah dilanjut doa tolak balak oleh Kiai Bachtiar, dari PCNU Ponorogo.
Apel Akbar ini juga diikuti semua Banom, lembaga dan jaringan pondok pesantren NU di Ponorogo. Usai acara dilanjutkan dengan serangkaian atraksi Banser, Pagar Nusa dan kesenian khas Reog Ponorogo. (sna,dod)
