
Menjaga aspirasi masyarakat adalah bagian penting dari menjaga keutuhan Indonesia. Dalam konteks inilah, Gerakan Pemuda (GP) Ansor hadir bukan sekadar sebagai organisasi kepemudaan keagamaan, melainkan sebagai kekuatan sosial dengan tanggung jawab moral untuk menjadi jembatan antara rakyat dan negara.
Sejarah mencatat, organisasi kepemudaan yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama ini tidak pernah absen dalam mengawal aspirasi masyarakat. Peran itu kini semakin relevan ketika kesenjangan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah masih kerap terjadi. Aspirasi rakyat sering kali terhenti di ruang-ruang kecil, sementara kebijakan berjalan tanpa sepenuhnya menyentuh kebutuhan mereka. Di sinilah pentingnya kader Ansor hadir di setiap tingkatan.
Dari Desa hingga Nasional
Di tingkat desa, kader Ansor berperan sebagai penyambung lidah rakyat melalui pimpinan ranting. Mereka hadir langsung di tengah masyarakat, menyerap kebutuhan serta keluhan, lalu menyampaikannya kepada pemerintah desa. Hal sederhana ini menjadi fondasi penting agar kebijakan desa benar-benar berpijak pada kebutuhan warga.
Di tingkat kecamatan, melalui pimpinan anak cabang (PAC), peran kader Ansor lebih luas. Mereka menjadi penghubung antara rakyat dengan unsur Forkompimcam. Dengan sinergi ini, setiap persoalan lokal dapat ditangani secara cepat, tepat, dan kolaboratif.
Naik ke tingkat kabupaten, pimpinan cabang (PC) Ansor memegang peran strategis dalam menjembatani masyarakat dengan Forkompinda. Posisi ini membuat Ansor menjadi mitra pemerintah daerah sekaligus penyalur kepentingan publik agar terintegrasi dalam arah pembangunan kabupaten.
Di tingkat provinsi, pimpinan wilayah (PW) Ansor memastikan aspirasi masyarakat masuk dalam kebijakan daerah. Sementara di tingkat nasional, pimpinan pusat (PP) Ansor menyuarakan hasil aspirasi berjenjang tersebut kepada pemerintah pusat dan lembaga negara. Dengan demikian, suara masyarakat dari desa dapat bergema hingga ke pusat kekuasaan.
Aspirasi dan Keutuhan Bangsa
Ansor dengan demikian memainkan peran ganda: menjaga tradisi dan aqidah sekaligus mengawal aspirasi rakyat. Peran ini sejalan dengan semangat kebangsaan yang menempatkan rakyat sebagai sumber kedaulatan.
Seperti saya tegaskan, “Ansor harus hadir sebagai penyambung lidah masyarakat, dari desa hingga pusat. Inilah wujud nyata jaga aspirasi, jaga Indonesia.”
Menjaga aspirasi berarti memastikan negara hadir dalam kehidupan rakyat. Itulah kontribusi strategis kader Ansor di semua tingkatan kontribusi yang pada akhirnya menjaga keutuhan bangsa dan masa depan Indonesia.
M. Miftahus Saidin, Penasehat PAC GP Ansor Jogoroto.





































