Pertemuan virtual untuk membuktikan ivermectin bisa digunakan sebagai obat COvid-19. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co — Ivermectin kini menjadi perbincangan hangat. Obat yang sudah digunakan selama 40 tahun sebagai obat antiparasitik oleh 4 miliar orang di seluruh dunia itu katanya bisa juga digunakan untuk obat Covid-19.

Untuk membuktikannya, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko membagikan ivermectin ke beberapa daerah seperti Kudus, Demak, Sragen, Bangkalan dan beberapa daerah di Kalimantan Barat pada 8 Juni 2021 lalu.

Moeldoko yang juga Kepala Staf Presiden ini mengaku mengambil inisiatif untuk mengedarkan sebanyak 32.900 tablet melalui HKTI. Hasil sementara yang ditunjukan sangat baik dan terlihat efektif dalam menyembuhkan Covid-19.

Di Kudus, pasien yang positif Covid-19 sudah bisa menjadi negatif rata-rata dalam waktu antara 7 sampai 10 hari.

“Bukti-bukti ilmiah tentang kemanjuran ivermectin melawan Covid-19 sudah banyak diterbitkan seperti yang dipaparkan oleh FLCCC, BIRD Group dan di American Journal of Therapeutics. HKTI berencana meneruskan pengedaran ke daerah-daerah lain di Indonesia. Kami juga berharap ivermectin dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia demi melawan Covid-19”, ungkap Moeldoko saat temu media secara virtual, Senin (28/6/2021).

Untuk memberikan keamanan bagi masyarakat, PT Harsen Laboratories selaku produsen saat ini sedang melakukan uji klinis di delapan rumah sakit. Delapan rumah sakit itu adalah RS Persahabatan Jakarta, RS Sulianti Saroso Jakarta, RS Sudarso Pontianak, RS Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, RS Angkatan Udara Jakarta, RS Umum Suyoto Jakarta dan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Ivermectin di Indonesia dr Budhi Antariksa dalam kesempatan yang sama mengatakan pemberian ivermectin dengan berbagai dosis kepada pasien tergantung berat badan (BB) pasien. Untuk yang BB di bawah 60 kilogram diberikan 1x 1 tablet 12 mg. Untuk BB 60 — 90 kg diberikan 1×1 tablet 18 mg dan BB di atas 90 kg diberikan 1×1 tablet 24 mg.

“Itu diberikan selama lima hari berturut-turut dengan diminum. Dan dianjurkan melakukan swab di hari ke delapan, sembilan atau sepuluh,” ujarnya.

Dikatakan dr Budhi, pemberian ivermectin ini bersamaan dengan obat lain terutama anti virus, multivitamin dan penambah daya tahan tubuh lainnya.

Keinginan berbagai pihak agar ivermectin mendapatkan rekom Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya terkabul. Melalui kanal Youtube Badan POM RI, Senin (28/6/2021), Badan POM memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) ivermectin untuk digunakan sebagai obat Covid-19.

“Badan POM sejalan dengan rekomendasi WHO memfasilitasi untuk segera pelaksanaan uji klinik yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan,” kata Kepala Badan POM Penny Lukito.

Uji klinis dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan dengan pemberian obat kepada pasien selama 5 hari dan pemantauan dimulai 28 hari setelah pemberian obat.

Penny mengatakan persetujuan uji klinik tersebut diberikan Badan POM dengan pertimbangan publikasi beberapa uji klinik yang sudah dilakukan sejumlah negara lain terkait pemakaian ivermectin sebagai obat Covid-19.

Dalam beberapa publikasi tersebut, kata dia, ditemukan bahwa obat yang merupakan obat cacing itu dapat digunakan untuk menanggulangi Covid-19.

Ia mengatakan hal ini juga sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan Ivermectin bisa digunakan untuk covid-19 dalam lingkup uji klinis. “Dengan demikian akses masyarakat untuk obat ini bisa juga dilakukan secara luas dalam pelaksanaan uji klinik,” tutur Penny.

Sebelumnya, BPOM memberikan izin edar untuk obat Ivermectin. Namun izin tersebut diberikan dalam konteks pemberian obat untuk pasien kecacingan.

Ivermectin juga menjadi salah satu obat yang masuk dalam daftar obat esensial WHO. Belum ada manusia yang tercatat meninggal karena mengkonsumsi obat ivermectin, maka sejarah dan tingkat keamanan ivermectin dinilai sangat bagus oleh Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCCC).

Dalam hal penanganan Covid-19, ivermectin telah digunakan di 33 negara, melalui 60 uji klinis dan melibatkan lebih dari 549 ilmuwan, serta 18.931 pasien dari berbagai negara. ril/end

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry