LAPORAN : Peserta Seminar Penyusunan Pembukuan dan Laporan Keuangan untuk UMKM di Surabaya yang digelar oleh ITTelkom Surabaya. (duta.co/dok)

SURABAYA | duta.co – Banyaknya Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tidak bisa melakukan pembukuan kegiatan usahanya dengan terstruktur dan akuntabel, menjadi salah satu dasar  alasan ITTelkom Surabaya mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama UMKM di lingkungan Surabaya dan Sidoarjo.

Pengabdian masyarakat kali  ini dilaksanakan Program Studi Teknik Industri ITTelkom Surabaya bekerjsama dengan Tekom CDC. Materinya pengantar penyusunan pembukuan dan laporan keuangan untuk membantu UMKM dalam menata akuntasi manajerial dari proses bisnis yang mereka lakukan. Lebih dari 50 UMKM ikut andil dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan Program Studi ITTelkom Surabaya.

Seminar dibuka Wakil Rektor II Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTelkom Surabaya), Tri Agus Djoko Kuntjoro dan Heri Joko Manager HR & CDC Witel Surabaya Selatan. Sementara pemateri Dosen Prodi Teknik Industri ITTelkom Surabaya, Rahaditya Dimas P, S.T., M.T  tentang pengantar penyusunan pembukuan dan praktik penyusunan laporan keuangan hasil dari input pembukuan yang dilakukan. UMKM tampak antusias dalam memahami dan bertanya mengenai materi.

Rizqa Amelia, Ketua Pelaksana Seminar mengatakan tujuan dari pengabdian masyarakat kali ini yang wujudnya dalam bentuk seminar yakni ingin membantu UMKM bisa lebih maju dan berkembang menjadi perusahaan dan tangguh.

“Dengan bisa melakukan pembukuan dan laporan keuangan yang simple dan terencana, satu langkah lebih maju bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya sekaligus ekspansi. Karena problem terbesar UMKM selama ini yakni tercampurnya keuangan usaha dan rumah tangga. Sehingga di akhir bulan tidak bisa mengetahui  untung berapa ataupun rugi berapa,” jelasnya.

Rizqa Amelia menambahkan betapa pentingnya peran UMKM sebagai penyokong ekonomi bangsa Indonesia. bahkan ditengah krisis moneter yang melanda Indonesia beberapa tahun silam, sector UMKM menjadi penyelamat sekaligus menjadi benteng.

“Dengan bahan baku full lokal, fluktuasi nilai tukar dolar tidak terpengaruh. Bahakn harapannya makin banyak UMKM yang bisa go internasional, memanfaatkan teknologi yang saat ini sangat memungkinkan,” jelasnya.

Untuk pelatihan penyusunan keuangan 50 UMKM jelas Rizqa Amelia sengaja dicarikan aplikasi  tidak berbayar yang simple dan aplikatif. Bisa diakses dan dioperasikan oleh semua kalangan, termasuk pelaku UMKM dari beraneka jenis usaha mulai makanan, fashion, digital software house binaan Telkom.

“Aplikasinya namanya Siapik yang bisa di donwloaddi google play store. Dengan aplikasi ini, pelaku UMKM bisa input data ketika transaksi dan melihat rekap dalam bentuk excel sesuai kebutuhan. Bisa harian, mingguan ataupun bulanan,” ujar Rizqa Amelia.

Harapannya ujar Rizqa Amelia kegiatan seperti  ini bisa berkelanjutan, dari tahap awal, menengah sampai advance. Sehingga pelaku UMKM bisa lebih maksimal  mengembangkan usahanya. (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry