SURABAYA | duta.co – Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat membuat masyarakat dipaksa untuk mampu mengikuti trend teknologi guna beradaptasi dengan kondisi yang serba digital. Dorongan migrasi digital ini juga dirasakan oleh usaha bisnis mebel dan makanan yang terletak di lapas Klas 1 Surabaya yang berlokasi di Jl. Pemasyarakatan No.1, Macan Mati, Kebonagung, Kec. Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Usaha mebel dan makanan tersebut merupakan program yang dilakukan oleh Lapas Klas 1 Surabaya. Dibentuk sebagai program binaan untuk warga binaan yang akan kembali ke masyarakat dengan memberikan berbagai macam pelatihan.

“Ada berbagai macam produk yang dibuat oleh para warga binaan disini, mulai dari kerajinan, makanan, sandaran kursi, es kristal, tahu nigarin dan masih banyak lagi. Ini adalah bekal sebelum mereka benar-benar dikembalikan ke masyarakat, diharapkan nantinya mereka dapat memiliki keterampilan untuk menjadi bekal melanjutkan hidup.” Jelas Caesarano Lafado Yesa, ketua tim pengabdian masyarakat sekaligus dosen prodi Bisnis Digital ITTelkom Surabaya.

Namun, meskipun ketika banyak usaha lain telah merambah ke ranah digital. Produk-produk dari hasil usaha mebel dan kerajinan Lapas Klas 1 Surabaya hanya terbatas dijual ke pihak ketiga, tanpa menjualnya langsung ke konsumen. Oleh karena itu, pada era teknologi saat ini pentingnya suatu pemasaran digital menuntut untuk para pelaku usaha bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk mempromosikan produknya dan menjual produknya dalam jangkauan konsumen secara luas. Dilatar belakangi oleh hal inilah, tim pengabdian masyarakat ITTelkom Surabaya turun langsung untuk membantu.

“Kurangnya Efektifitas dalam pengelolaan dan pemasaran atas hasil produk secara digital menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh penjual”. Jelas Ketua pelaksana yang kerap dipanggi Pak Ano.

Digawangi oleh Caesarano Lafado Yesa, S.M.B., M.M., bersama anggota tim pengabdian masyarakat lainnya: Darlin Aulia, S.E., M.S.Ak (Dosen Prodi Bisnis Digital), Sekar Widyasari Putri, S.A.B., M.Si. (Dosen Prodi Bisnis Digital, serta tiga mahasiswa Valencia Octora Kharisma, Tsalits Agnita Ulfatun Nisa, Irza Rania Nareswary, dan Irvinanda Priyono. Kegiatan ini diharapkan bisa mengembangkan keragaman usaha dan memaksimalkan potensi melalui pemasaran digital sehingga bisa menambah sumber pendapatan dan bisa lebih memperluas pasar dari produk lapas klas 1 Surabaya.

“Produk-produknya berkualitas, sehingga sayang sekali jika hanya diperjual belikan secara terbatas. Oleh karena itu kami mengembangkan web profiling untuk produk lapas sekaligus sistem pembayaran digital yang dikerjakan selama kurang lebih 2 minggu. Diharapkan, adanya website ini dapat meningkatkan awareness, pemahaman dan kemampuan pengelolaan website profile produk terhadap pemasaran berbasis digital, memaksimalkan potensi usaha di lapas klas 1 Surabaya, serta terciptanya potensi peningkatan penjualan.” Imbuh Ano.

Di lain pihak, Eddy selaku Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Lapas Kelas 1 Surabaya menuturkan harapan serupa agar produk yang dikerjakan warga binaannya dapat dijangkau secara luas.

“Yang dipikirkan saat ini bagaimana mereka bisa mengenalkan dan menjual produk mereka dengan jangkauan seluas – luasnya sehingga tidak hanya di area Surabaya dan sekitarnya. Selain itu bisa memperkenalkan produk dari lapas klas 1 Surabaya agar bisa dikenal oleh masyarakat luas. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan memberikan sumbangsih dalam hal skill dan kemampuan dalam menghasilkan keuntungan serta mengatasi permasalahan yang ada di lapas klas 1 Surabaya.“

Kemampuan pemasaran digital ini penting dimiliki pada era sekarang sejak segala sesuatu dituntut untuk bermigrasi ke digitalisasi. Salah satu program studi yang memiliki kemampuan pemasaran digital dan berprospek cerah adalah bisnis digital. Prodi ini bekerja di lebel manajerial di berbagai industri. Tertarik masuk program studi ini? Cek kurikulum menarik prodi bisni digital disini https://ittelkom-sby.ac.id/bisnis-digital/?swcfpc=1. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry