
SIDOARJO | duta.co – Upaya penanganan banjir tahunan di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, terus dilakukan. Pemkab Sidoarjo kembali melibatkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengkaji penyebab berulangnya banjir di desa tersebut. Dalam minggu ini, Bupati Sidoarjo, H. Subandi, akan mengundang akademisi ITS untuk melakukan mitigasi dan assessment banjir di Desa Kedungbanteng.
“Kita sudah instruksikan, Insyaallah dalam minggu besok kita undang ITS biar dimitigasi dan assessment banjir ini,” ucap Bupati Subandi saat sidak banjir di Desa Kedungbanteng, Kamis (27/11/25).
Subandi mengatakan, upaya peninggian tanah akan dilakukan apabila memang terjadi penurunan tanah di wilayah tersebut. Namun peninggian tanah harus diukur secara cermat agar tidak dilakukan berulang-ulang.
“Kalau ada peninggian minimal menggunakan alat, ada waterpass yang saat ini dilengkapi komputer, biar kita meninggikan bangunan tidak muspro, biar kita tidak kerja dua kali seperti peninggian di SMP 2 Tanggulangin ini,” ucapnya.

Bupati juga menginstruksikan BPBD Sidoarjo untuk segera menerapkan status tanggap darurat bencana di Desa Kedungbanteng. Setelah itu, posko bencana, posko kesehatan, serta dapur umum diminta segera didirikan. Layanan lainnya, seperti kebutuhan air bersih, juga diperintahkannya untuk disalurkan kepada warga terdampak banjir.
“Kita akan perintahkan posko kesehatan dan dapur umum berdiri di sini,” ujarnya.
Selain itu, Subandi mengungkapkan rencana pembangunan embung penampung air hujan di wilayah Tanggulangin. Namun sebelum pembangunan dilakukan, akan ada kajian terlebih dahulu untuk memastikan efektivitasnya sebagai pengendali banjir. Ia menuturkan bahwa pembangunan embung tidak hanya direncanakan di Kecamatan Tanggulangin. Saat ini, progres pembangunan embung sudah berjalan di Kecamatan Waru dengan lahan 12 hektare yang telah disiapkan.
“Pembangunan yang kedua di Kecamatan Kota, anggarannya sudah kita siapkan, tinggal pembebasan lahan. Nanti juga ada di Tanggulangin, namun terlebih dahulu ada kajian, jangan sampai setelah dibangun tidak ada manfaatnya,” pungkasnya.(loe)





































