Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE (depan tengah) seusai penandatanganan MoU bersama Kepala Sekolah Program SMK Pusat Keunggulan.

MALANG | duta.co – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mendapat kehormatan, setelah ditetapkan sebagai perguruan tinggi Pelaksana Pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan. Ketetapan ini ditandatangani Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, ST MSc PhD.

Berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ITN Malang menjadi satu diantara 146 perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia yang akan melakukan pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan. Dari jumlah tersebut ada 19 perguruan tinggi yang berada di Jatim. Selain kampus ini juga ada total 6 perguruan tinggi negeri dan swasta di Malang yang mendapat kesempatan sama.

Setelah ditetapkan, ITN Malang dengan 15 SMK Negeri menggelar Rapat Koordinasi Pelaksana Pendampingan Pusat Keunggulan Tahun 2021. Program SMK 4 Tahun dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama di Auditorium Kampus Biru ini. Diantara SMKN tersebut dari Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Surabaya, Mojokerto, Tulungagung, Trenggalek dan Nganjuk.

“ITN Malang ditetapkan sebagai perguruan tinggi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Unggulan dari Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud. Di Jatim hanya ITN dan ITS,” kata rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE.

Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, saat memberikan sambutan.

Di Jawa Timur ada banyak SMK yang menyelenggarakan pendidikan 4 tahun. Sehingga akan banyak yang bisa dilakukan ITN Malang untuk bisa bersinergi dengan SMK yang didampinginya. Salah satu pendampingan pada level program studi, yaitu akan ada pengakuan SKS ketika masuk ke perguran tinggi dari mata pelajaran yang sudah ditempuh.

“Umumnya untuk mendapatkan ijazah sarjana mahasiswa harus menempuh 144 SKS. Kami sepakat di level institut ada pengakuan SKS dari SMK program 4 tahun, minimal 18 SKS dan maksimal 24 SKS,” terang Prof Abraham.

Artinya, kalau jika dihitung calon mahasiswa hanya menempuh 120 SKS. Masing-masing mahasiswa bisa menempuh 7 sampai 7,5 semester bergantung indeks prestasi mahasiswa tersebut.

Dengan adanya kerjasama dengan SMK Negeri, pihaknya berharap ITN Malang sebagai pelaksana pendampingan bisa berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di level Jawa Timur, khususnya Kota Malang.

Nantinya ITN Malang bertugas melakukan pendampingan pemenuhan delapan standar nasional pendidikan dan implementasi Link and Match dengan dunia kerja. Juga memfasilitasi pelatihan pelaksanaan In House Training kepada kepala sekolah dan guru di SMK, serta pengawas sekolah.

Kemudian, lanjutnya, perguruan tinggi ini harus memfasilitasi implementasi pembelajaran berbasis komunitas kepada kepala sekolah, guru dan pengawas sekolah di SMK yang ikut program ini. Termasuk juga memberi pendampingan dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan.
Terpilihnya ITN Malang menjadi perguruan tinggi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Keunggulan tidak lepas dari peran SMKN 6 Malang. Pasalnya kedua belah pihak ini, telah terlebih dahulu menjalin MoU awal April kemarin.

“Terimakasih Kepala Sekolah SMKN 6 yang sudah menjembatani pertemuan ini. Ini menjadi program ITN sebagai perguruan tinggi dan sekolah untuk saling bersinergi dalam perencanaan dan pengelolaan program SMK Pusat Keunggulan,” imbuhnya.

Senada, KS SMKN 6 Malang, Drs Sidik Priyono, menuturkan bahwa 8 April kemarin pihaknya sudah MoU dengan ITN Malang. Kegiatan MoU mencakup empat hal, yakni support kampus ini terhadap program pendidikan 4 tahun di SMK, sehingga siswa tidak perlu mengulang materi yang sama saat meneruskan kuliah, matrikulasi dari SKS yang sudah ditempuh di SMK, dan pengabdian masyarakat, serta kegiatan PKL.

“Program Link and Match tidak hanya dengan industri namun juga dengan perguruan tinggi.  Kami harap, ITN Malang bisa memberikan yang terbaik, karena ITN Malang juga menjadi Pelaksana Pendamping Program SMK Pusat Keunggulan,” beber Sidik.

Menurut KS SMKN 6, matrikulasi sampai 24 SKS ini, diharapkan siswa SMK yang mengikuti program 4 tahun ketika melanjutkan ke perguruan tinggi, mendapatkan jenjang lebih cepat lulus. Jika ada jurusan tidak sama nantinya dapat berkoordinasi dengan masing-masing jurusan yang ada di ITN Malang. (dah)