MANGKRAK : Jembatan darurat dipasang menghubungkan Kabupaten Kediri dan Tulungagung (duta.co/M. Rizky)

KEDIRI | duta.co -Keberadaan jembatan sebagai sarana transportasi bagi warga di Kabupaten Kediri dan berimbas nyata pada perkembangan kota, seakan lepas dari perhatian pemerintah daerah.

Sejumlah warga khususnya petani mengeluhkan keberadaan Jembatan Ngadi berada di Jl. Raya Mojo yang menghubungkan dengan Kabupaten Tulungagung.

Hal ini juga terjadi di Jembatan Mrican, Jl. Raya Jongbiru Kecamatan Gampengrejo, menghubungkan dengan Kota Kediri, hampir dua tahun ini tidak kunjung ada perbaikan  Kejadian robohnya Jembatan Ngadi, pada Senin, (27/2/2017), kemudian sebulan kemudian disusul Rabu dini hari (2/3/2017), yang keduanya hingga kini belum ada tanda – tanda dilakukan perbaikan.

Meski telah terpasang jembatan darurat (Bailey), namun maksimal kendaraan yang bisa melintas tidak lebih dari 5 ton. Sehingga untuk truk bermuatan lebih. Terpaksa harus memutar hingga sejauh 15 km, bila ingin mengirim ke Tulungagung ataupun Trenggalek.

“Untuk kirim hasil panen ke wilayah Tulungagung harus putar melalui Jembatan Ngujang,” terang Sukirman (55) warga Desa Ngadi Kecamatan Mojo.

Menjadikan ironis, kesedihan warga ini dijadikan kesempatan puluhan orang yang selama 24 jam bergantian menjaga jembatan bailey ini.

Hasil yang didapat, dari keterangan sejumlah orang, bisa mencapai Rp. 50ribu untuk setiap orangnya yang terlibat.

“Ini namanya membiarkan pungli, bangun jembatan pakai uang rakyat, saat rusak tidak ada yang tanggung jawab. Kita lewat malah dipaksa untuk bayar,” jelas salah satu sopir angkutan, saat melintas. (riz/nng)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry