JOMBANG | duta.co – Insiden terjadinya penggerudukan dan penyegelan rumah salah satu istri kiai yang berada di lingkup Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, di Desa Losari, Kecamatan Ploso, kini menuai jawaban dari pihak abdi dalem pondok pesantren (Ponpes). Dikatakan, penggerudukan dan penyegelan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal berjumlah ratusan, itu tidak benar.

“Tidak ada penyerangan apapun. Bahkan, kalau ada kemudian isue yang berkembang ada pengancaman pembunuhan dan sebagainya, saya katakan sepenuhnya tidak benar,” kata Joko Herwanto, Humas Ponpes Shiddiqiyyah, saat dikonfirmasi duta.co, Selasa (29/6/2021).

Dijelaskan, insiden yang terjadi pada (29/5/2021) lalu, merupakan awal dari upaya pemecahan kaca serta pendobrakan pintu dari dalam rumah Endang Yuniati, melainkan bukan dari luar. Akan tetapi, isue yang berkembang dan ada distorsi, itu merupakan penyerangan dan pengrusakan yang dilakukan di rumah Endang Yuniati dalam hal ini istri dari Muchtar Mu’thi atau Mursyid Shiddiqiyyah.

“Di dalam video itu semua bisa mengetahui bahwa pemecahan kaca itu dari dalam rumah, bukan dari luar,” jelasnya.

Disinggung soal penyegelan pintu dan jendela, Joko mengungkapkan, hal itu dilakukan karena inisiatif dari para murid Ponpes Shiddiqiyyah untuk menjaga keselamatan dan keamanan sang Mursyid. Pasalnya, jarak antara rumah Endang Yuniati dan Kiai Muchtar Mu’thi, saling berdekatan. Sehingga, paska adanya tindakan pengrusakan dan pemecahan kaca, dilakukan antisipasi.

“Bisa dibanyangkan rumah itu bersebelahan dengan tempat tinggal pak kaia, guru kami, mursyid kami, kemudian terjadi tindakan – tindakan pengrusakan, tentu saja kami mengkhawatirkan. Dan sesungguhnya itu pemalangan pintu dan sebagainya, itu bukan akses pintu utama. Jadi, kalau ada informasi rumah disegel dan sebagainya, sama sekali tidak benar. Karena ini bagian dari antisipasi yang kami lakukan,” ungkapnya.

Selain itu, terkait juga adanya video yang beredar yang menuding bahwa Endang Yuniati merupakan keturunan salah satu tokoh PKI dan Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia, red) yang disebar ke media sosial sejumlah WhatsApp group para santri dan jamaah tarekat Shiddiqiyah, pihak Ponpes hingga kini belum mengetahui.

“Terkait dengan video yang berkembang itu, kami tidak mengetahui siapa yang membuat dan siapa yang mengedarkan. Dan sampai sekarang, kami belum mengetahui video tersebut, “tandas Ketua Kadin Jombang. (dit)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry