
SIDOARJO | duta.co – Pelaku usaha pengasapan ikan di Desa Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.
Masyarakat setempat telah lama mengembangkan usaha pengolahan ikan asap sebagai mata pencaharian. Produk ikan asap dari desa ini memiliki cita rasa khas dan telah menjadi salah satu komoditas unggulan desa yang diminati baik di pasar lokal maupun regional.
Berdasarkan analisis situasi kondisi eksisting mitra di hulu pada produksi, terdapat kendala mengenai Kualitas Produk yang mana produk dijual tanpa kemasan sehingga ikan asap menjadi cepat basi dan kesulitan mengirim pesanan yang jauh.
Kondisi eksisting di hilir, terdapat permasalahan dalam pemasaran, sebagian besar pelaku usaha masih mengandalkan penjualan langsung di pasar tradisional atau melalui perantara, sehingga jangkauan pasar sangat terbatas. Minimnya pemanfaatan teknologi digitalisasi, minimnya pemahaman dan keterampilan dalam digital marketing menyebabkan rendahnya penetrasi pasar online.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya antara lain Dr Chusnul Abady, Rifki Fahrial Zainal dan Dra Endang Siswati dalam rangka meningkatkan daya saing produk ikan asap.
Selain itu tim PKM ini memberikan pelatihan terkait pemasaran di media sosial, pemasaran menggunakan web, dan pelatihan pengemasan ikan asap menggunakan vacuum sealer. Dengan adanya program PKM Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat ini diharapkan ada peningkatan kualitas produk ikan asap setelah ikan asap dikemas menggunakan vacuum sealer, dan mitra diberikan alat berupa mesin vacum sealer.
“Dengan pemasaran menggunakan web berbasis sistem informasi dan pemasaran di media sosial IG dan Tiktok dapat memperluas pangsa pasar harapannya akan terjadi peningkatan penjualan ikan asap, mitra diberikan web untuk medukung pemasarannya,” ungkapnya. ril/lis