Kondisi jenasah Wiyono saat dievakuasi tim sar. (FT/ARIS)

MALANG | duta.co – Ada surat pamungkas. Bunyinya:  “Mohon maaf mama, anak-anak, saudara, bapak tokoh agama, tokoh masyarakat, walikota Malang, Sekda Kota Malang, BKD kota Malang, masyarakat baik di Nanti Raya dan kelurahan oro-oro dowo atas perbuatan nekadku. Mohon maaf atas kesalahannya, jangan salahkan istri dan anak-anak…”

Itulah secarik kertas berisi pesan terakhir yang ditinggalkan, Wiyono,54, bendahara kelurahan Oro-oro Dowo kecamatan Klojen Kota Malang yang ditemukan tewas tergantung di salah satu ruangan tempat korban bekerja.

Warga jalan Nanti VII kelurahan Bandungrejosari kecamatan Sukun, saat ditemukan korban dalam posisi leher terjerat tali tampar biru yang diikat di kayu jendela dan tas ransel hitam serta sebuah surat berisi permintaan maaf dari korban.

Korban ditemukan pertama kali oleh Andil, 23 tahun anak korban yang mencari keberadaan ayahnya. Yang tidak pulang karena pamit lembur di kantor kelurahan.

“Bapak pamit mau ke kantor pada hari Selasa (18/6) tetapi hingga pagi hari, Rabu (20/6) belum pulang saya curiga kemudian menyusul ke kantor dan menemukan sudah meninggal,“ jelasnya.

Ditanya soal penyebab aksi nekad ayahnya ini, Andil mengaku kalau tidak tahu menahu soal yang menimpa ayahnya tersebut. “Saya tidak tahu, bapak tidak pernah cerita,” tandasnya.

Selanjutnya ia menghubungi Lurah Oro-Oro Dowo,Krisman Sudarmojo, dari laporan ini  kemudian diteruskan ke polsek Klojen.

Polisi yang datang ke TKP mengamankan seutas tali tampar warna biru yang dipakai menjerat korban,tas rangsel warna hitam.

“Sebelumnya pak wiyono terlihat seperti melamun karena sebelum puasa dan puasa kemarin sempat bolak-balik diperiksa kejaksaan untuk dimintai keterangannya,” ungkap Krisman Sudarmojo lurah Oro-Oro dowo.

Soal kenapa pria yang pernah menjabat sebagai bendahara kelurahan ini diperiksa pihak kejaksaan, Krisman mengaku tidak mengetahui secara pasti.

“Namun yang sempat saya dengar soal jual beli rumah, karena yang bersangkutan sangat ahli dalam.urusan pertanahan”jelas Krisman.

Hanya saja guna mencari penyebab kematiannya ,jasad korban dibawa ke bagian forensik kamar mayat RSSA Kota Malang dengan menggunakan ambulance milik PMI Kota Malang. (ais)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry