
PROBOLINGGO | duta.co – Innalillahi wainnailaihi rajiun! Naas menimpa bus pariwisata yang ditumpangi karyawan RS Bina Sehat Jember di jalur wisata Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025) siang, merenggut 7 orang meninggal di lokasi dan 1 orang di RSUD Tongas. Puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Bus pariwisata bernopol P 7221 UG itu dikemudikan Albahri, mengangkut rombongan tenaga kesehatan RS Bina Sehat Jember yang berwisata ke Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo. Kecelakaan terjadi saat mereka dalam perjalanan turun (pulang) setelah berwisata di Gunung Bromo.
Namun, sampai di jalan Desa Boto, Kecamatan Lumbang mengalami rem blong, hingga menghantam parit. Akibat benturan keras itu, 7 orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Kemudian satu orang lagi meninggal di RSUD Tongas, .demikian data yang diunggah tadatodays.com
Berikut ini data 7 orang korban yang meninggal di TKP kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo, dan 1 korban meninggal di RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo. Di antara para korban meninggal dunia, ada yang satu keluarga, yaitu suami-istri dan satu anaknya.
Korban meninggal dunia: Bella Puteri Kayla Nurjati (10 tahun), Hesti Purwa Wredamaya (39 tahun), Hendra Pratama (37 tahun), Wardatus Soleha (35 tahun): istri Hendra Pratama, Aizah Fahrani Agustin (7 tahun): anak Hendra Pratama, Ari Wibawati (34 tahun), Nasha Azkiya Nayyara (14 tahun) dan Desi P.
Hingga Minggu sore, jenazah korban meninggal dunia mulai dipulangkan menuju rumah duka di Jember, menggunakan ambulans RS Bina Sehat.
Kejadian ini menjadi perhatian serius jajaran Polres Probolinggo. Terlebih, lokasi kecelakan ini merupakan jalur vital wisata Gunung Bromo yang selalu padat, terlebih di hari libur. Karena itu, Satlantas Polres Probolinggo di lapangan bekerja keras mengevakuasi para korban, sekaligus mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Sementara, Kasatlantas Polres Probolinggo AKP Safiq yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, masih menyelidiki penyebab kecelakaan ini. Tentang dugaan bus mengalami rem blong, AKP Safiq mengaku belum bisa memastikan. “Kami tidak berani menduga-duga. Penyebab kecelakaan ini masih kami selidiki,” katanya. (mel/why/tadatodays.com)