PONTIANAK | duta.co – Gerakan #2019 Ganti Presiden, dinilai sebagai pembodohan publik dan memanfaatkan media sebagai alat kampanye di luar waktu yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk itu, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) menggelar aksi damai, menolak segala bentuk politik inkonstitusional.

 Kordinator Lapangan Aksi, Farianto dalam orasinya, mengatakan, “PMII adalah Organisasi Netral yang sifatnya Independen tidak terlibat langsung dalam politik praktis, namun PMII wajib mengawal gerakan-gerakan yang Inkonstitusional termasuk Hastag 2019 Ganti Presiden, ini merupakan pembodohan publik dan memanfaatkan media sebagai alat kampanye di luar waktu yang di tentukan oleh Komisi Pemilihan Umum”, demikian Farianto di hadapan ratusan peserta Aksi kemarin.

Farianto menegaskan bahwa masyarakat Indonesia hari ini harus cerdas dalam menggunakan media sosial, ketika ingin memberikan kritik kepada pemerintah, jelas harus dengan data-datanya serta solusi yang baik, bukan malah membuat gerakan yang seakan ingin makar dalam sistem pemerintahan yang sudah berlaku.

Sementara, Rini Musdalifah salah satu orator, sangat kecewa dengan adanya hastag 2019 Ganti Presiden yang di nilai Inkonstitusional. “Kader PMII yang merupakan Agen Of Change dan Agen Of Control, harus cerdas menyikapi gerakan-gerakan yang Inkonstitusional, tentu dengan asas PMII yakni Pancasila akan menjadi penguat kita bersama dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan alasan itu kami mendesak POLRI segera menyelesaikan Persoalan tersebut”.

Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang Kalimantan Barat, Muaammar Khadafie Menyerukan. “Silakan Kader PMII melakukan kritik, tapi PMII mempunyai Paradigma Kritis Transformatif, artinya jika ingin sesuatu perubahan ke arah yang lebih baik maka sejatinya kita harus menyelaraskan dengan solusi yang terbaik pula bukan malah mencaci atau merendahkan personalnya. Selain menyikapi persoalan Gerakan Hastag 2019 Ganti Presiden Masyarakat Indonesia hari ini juga sedang berduka terkhusus Masyarakat Lombok. Saya himbau kepada Kader PMII Se-Kalimantan Barat agar senantiasa mendo’akan sauadar-saudara kita di Lombok, bukan malah menganggap bahwa bencana itu merupakan azab,” tegas Khadafie dalam orasinya.

Setelah Aksi damai itu peserta  Aksi yang pimpin langsung oleh Muammar Kadafi bersama-sama membacakan Surat Pernyataan Sikap Menolak Gerakan Hastag 2019 Ganti Presiden dan Duka Sedalam-dalamnya terhadap Musibah Gempa Bumi  Lombok Nusa Tenggara Barat.

Berikut poin-poin Isi dari surat pernyataan sikap itu

1. PMII KALBAR “Menolak Gerakan #2019 Ganti Presiden yang Inkonstitusional

2. PMII KALBAR “menolak segala bentuk gerakan pemecah belah bangsa untuk kepentingan politik”

3. PMII KALBAR “mengajak Elemen Masyarakat agar mengawal pesta demokrasi 2019”

4. PMII KALBAR “menolak menyebarkan Isu SARA dan HOAX untuk kepentingan PEMILU 2019 dan mendukung PEMILU Damai 2019”

5. PMII KALBAR “Mendesak POLRI untuk menindak tegas Gerakan #2019 ganti presiden”

6. PMII KALBAR “Turut Berduka Cita sedalam-dalamnya atas bencana gempa bumi yang menimpa saudara-saudara kita di Lombok NTB. ( Ari)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry