Gambar ini terus beredar di media sosial. (IST)

JAKARTA | duta.co – Setelah dikritik Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, agar Kiai Ma’ruf Amin hati-hati dalam menerima dan menyampaikan informasi, termasuk rencana produksi besar-besaran mobil Esemka. Kini, Cawapres Jokowi yang melepas amanah sebagai Rais Aam PBNU itu, kembali berbicara.

Kiai Ma’ruf meminta semua pihak menunggu produksi mobil Esemka menjadi produk ekonomi nasional. “Ya, kita tunggu saja nanti ya,” kata Ma’ruf kepada wartawan di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, Kamis, (8/11) sebagaimana dikutip rmol.

Dikatakan Ma’ruf, nantinya mobil Esemka akan diproduksi oleh pihak swasta maupun pemerintah. “Ya, kita dorong saja, ekonomi nasional,” ucap Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf menegaskan, sebenarnya produksi mobil Esemka merupakan wewenang pihak swasta. “Swasta yang ingin membangun dari mobil bengkel menjadi mobil pabrikan,” kata dia.

Sebelumnya Kiai Ma’ruf di depan ribuan santri di Jember mengatakan, bahwa, mobil Esemka akan diproduksi pada Oktober 2018 secara besar-besaran. Namun hingga saat ini tak kunjung diproduksi.

“Itu kan swasta, nggak ada urusannya orang mau bikin. Orang jadi, nggak jadi, urusan dia kan,” pungkasnya.

Jadi yang salah swasta? Ironis, memang, meski belakangan disebut urusan swasta, proyek ini telah menjadi ‘jualan’ kampanye pemerintah. Tak urung, sebagai mantan Rais Aam, Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kiai Ma’ruf diminta hati-hati terkait informasi publik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan semestinya sebagai seorang calon pemimpin, Ma’ruf Amin mencerna dengan baik terlebih dahulu semua informasi yang dia peroleh. Termasuk terkait dengan produksi mobil Esemka.

“Jadi, memang harus hati-hati dalam menerima informasi,” tegasnya. (rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry