
SITUBONDO | duta.co – RSUD Besuki selalu berkomitmen dalam menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat demi menjaga keselamatan tenaga medis dan pasiennya. Demikian disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki Situbondo, dr. H. Imam Hariyono, Minggu (23/02/2025).
Terkait dengan pemberitaan yang berkembang mengenai insiden tenaga medis yang tertusuk jarum saat menangani pasien HIV tersebut, merupakan kecelakaan kerja yang bisa terjadi di dunia medis.
“Peristiwa ini terjadi pada tanggal 18 Februari 2025 lalu. Pihak rumah sakit telah menangani insiden tersebut dengan cepat dan sesuai dengan protokol yang berlaku,” jelas dr. Imam Hariyono.
Lebih lanjut, Direktur RSUD Besuki menjelaskan, begitu mendapat laporan adanya dokter yang tertusuk jarum ketika melakukan operasi maka yang bersangkutan mendapat penanganan. “Dua dokter spesialis telah melakukan pengawasan medis secara intensif kepada yang bersangkutan, termasuk pemeriksaan laboratorium dan terapi pencegahan guna meminimalisir risiko yang mungkin timbul,” kata dr. Imam Hariyono.
Tak hanya itu yang disampaikan dr. Imam, namun dia menjelaskan yang bersangkutan telah melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala, dan mendapat terapi sesuai dengan standar kesehatan.
“RSUD Besuki juga selalu mengedepankan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan. Hal ini mencerminkan komitmen RSUD Besuki dalam memberikan pelayanan yang aman dan profesional bagi masyarakat dan tenaga medis,” tuturnya.
Dalam menjalankan setiap prosedur medisnya, sambung dr. Imam, RSUD Besuki juga merahasiakan identitas pasien. “Rumah sakit berpegang teguh pada prinsip etika medis yang melindungi data pribadi pasien dari penyebaran informasi yang tidak perlu. Kami menegaskan bahwa RSUD Besuki menjaga penuh kerahasiaan identitas pasien,” tegasnya.
Bukan hanya itu yang disampaikan dr. Imam, tapi dia juga menerangkan bahwa tidak ada informasi medis yang bisa diakses tanpa kewenangan yang sah. “Karena ini bagian dari komitmen kami dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan terpercaya kepada pasien,” jelas dr. Imam Hariyono.
Selain menangani kejadian yang menimpa tenaga medis, lanjut Direktur RSUD Besuki, pihaknya juga memastikan bahwa setiap tindakan medis, termasuk operasi yang dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku. “Standar keselamatan diterapkan secara ketat untuk meminimalisir terjadinya risiko dan meningkatkan efektivitas pengobatan,” imbuhnya.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, imbuh dr. Imam, RSUD Besuki terus bebenah dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan melatih tenaga medis untuk selalu siap menghadapi berbagai situasi darurat. Mulai dari prosedur operasi hingga tindakan perawatan intensif, semua dilakukan dengan pendekatan yang berbasis keamanan dan profesionalisme.
“Untuk itu, masyarakat diharapkan memahami bahwa dunia medis memiliki risiko tersendiri. Namun dengan penerapan prosedur yang ketat, maka risiko tersebut bisa diminimalisir. Oleh karenanya, saya Direktur RSUD Besuki mengajak kepada masyarakat untuk tetap percaya pada sistem kesehatan yang ada dan tidak mudah terpengaruh atau terpropokasi oleh informasi yang belum tentu akurat,” pungkasnya. (her)