Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung saat bertemu KH Masud Ak-Mujenar, pengasuh Ponpes Al Mustaghizin. (FT/KADAM)

LAMONGAN | duta.co – Teka teki identitas penyerang pengasuh Ponpes Karangasem, Paciran KH Hakam Mubarok akhirnya terjawab. Dia adalah Nandang Triyana warga Cirebon, Jawa Barat, yang positif mengalami gangguan jiwa sejak kecil.

Demikian terungkap dari pernyataan Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung  dengan tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Lamongan di Mapolres setempat, Selasa (20/2/2018).

Disampaikan Feby DP Hutagalung kepada para tokoh Agama Islam bahwa pihaknya mengalami kemajuan dalam penyelidikan kasus penyerangan terhadap Kiai Hakam. Pelaku tersebut diduga sebagai  Nandang Triyana, warga Cirebon yang mengalami gangguan. “Tapi perlu kami selidiki lebih lanjut,”  katanya.

Meski sudah ada yang mengatakan Nandang mengalami gangguan jiwa, namun Polres Lamongan belum berani menyebut lelaki itu gila. “Karena kepastianya masih menunggu hasil pemeriksaan lelaki itu (penyerang KH Hakam Mubarok) oleh tim ahli Polda Jatim,” katanya.

Sementara sumber di Mapolres Lamongan menyebutkan bahwa setelah dilakukan interogasi berulang kali pelaku menyebutkan bapaknya bernama Klewar, rumahnya di Lemahbang Kulon, namanya Paijo dan Gana Kriana.

Dari kata kunci ini, polisi kemudian mencurigai Kecamatan Lemahbang Kulon yang masuk wilayah Kabupaten Cirebon. Polisi kemudian koordinasi dengan Kasatreskrim Polres Cirebon AKP Reza Arifian untuk menindaklanjuti kata kunci tersebut.

Setelah dilakukan penelusuran, Kasat Reskrim Cirebon memperoleh informasi bahwa benar di wilayah Kecamatan Lemahabang Kulon dapat mengidentifikasi pelaku. Ini menurut keterangan orang tua lelaki penyerang KH Mubarok yakni Satibi (50) bin Ratum warga Dusun 02 RT 11 RW 03 Desa Lemahabang kulon Kecamatan  Lemahabang Cirebon.

Dari keterangan Satibi, ternyata lelaki yang mengemparkan Lamongan itu Nandang Triyana.  Nandang (23) lahir 23 Nopember 1994.  Sekolah hingga SMP di Sindanglaut kelas 2 (tidak tamat, red) dan tidak bekerja.

“Penjelasan Satibi itu setelah diperlihatkan foto pelaku yang diamankan di Polres Lamongan,” kata sumber di Mapolres Lamongan.

Menurut Satibi, anaknya itu sudah meninggalkan rumah semenjak 4 tahun yang lalu. Dia juga mengakui bila anaknya itu orang gila sejak kecil. Nandang, sama seperti diungkapkan Satibi, juga memiliki tanda lahir khusus di tangan kiri deket ketiak ada tompel dan termasuk mempunyai penyakit kulit.

Sementara setelah kasus penyerangan KH Hakam Mubarok, Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung  terus roodshow ke tokoh agama Islam. Setelah bertemu dengan FKPAI Lamongan, Kapolres berkunjung ke Ponpes Al- Mustaghizin bertemu pengasuh Ponpes setempat KH Masud Al-Mujenar.

Pada siangnya, dia bergesar ke  Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan bertemu dengan Ketua PDM Shodiqien. Intinya sosialisasi terungkapnya pelaku penyerangan terhadap  KH Hakam Mubarok. Dia juga memberi apresiasi atas dukungan dalam mengungkap kasus tersebut. (dam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry