BANYUWANGI | duta.co – KH Suyuthi Thoha, pengasuh Pondok Pesantren Mansyaul Huda, Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur mengapresiasi kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk Indonesia periode 2024 s/d 2029. Pelantikan Prabowo sebagai presiden dan Gibran sebagai Wapres sudah terjadwal, Minggu 20 Oktober 2024.
Menurutnya, mantan Danjen Kopasus ini memiliki sosok ikhlas, kuat, tangguh, dan teguh dalam bersikap. “Saya masih ingat ketika Pak Prabowo menyatakan tidak ingin maju (lagi) dalam Pilpres 2024. Justru di situlah titik awalnya,” jelas Kiai Suyuthi Thoha, kepada duta.co Minggu (15/9/24).
Maksudnya? “Di situ, saya melihat tidak ada ambisi untuk diri dan keluarganya. Saat itu saya sampaikan: Ini yang saya tunggu. Ambisi Pak Prabowo itu ingin menyejahterakan rakyat. Timbul-tenggelam bersama rakyat. Mengawal kekayaan negeri ini untuk rakyat. Menjadikan Indonesia berdaulat pangan, energi dan air,” tegasnya.
Menurut Kiai Suyuthi, dalam pandangan wong ndeso, sebagai negara besar, Indonesia belum saatnya dipimpin politisi sipil. “Memang, setiap manusia menyimpan kelebihan dan kelemahan. Hanya Baginda Rasul yang sempurna. Tetapi, dalam pandangan wong ndeso, saat ini sipil belum siap mengelola Indonesia dengan baik. Sejak tahun 1963 saya sudah berpikir, bagaimana kondisi kebangsaan, persatuan yang semakin melemah ini,” tegasnya.
Ia kemudian menyebut presiden sipil pertama. “Tanpa menyebut nama, tidak mengurangi rasa hormat atas kehebatannya. Faktanya, ada celah yang membuat komunis bangkit. Sipil kedua, pun demikian. Meski dikenal cerdas, buktinya, Timor Timur lepas. Sipil ketiga juga begitu, saking longgarnya semua masuk. Sipil keempat, tak kalah parah, banyak aset negara terbang dan komunis leluasa. Sipil kelima lebih parah lagi, sudah hutang menggunung, komunis diberikan kelonggaran, sampai Tap MPR terkait komunis pun diberangus,” tegasnya.
Dalam kondisi demikian, tegas Kiai Suyuthi, Indonesia masih terselamatkan dengan tampilnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI. Ia yakin Prabowo akan membawa nasib Indonesia jauh lebih baik. Di dalam dadanya ‘Merah Putih’ terus menyala.
“Dia ingin seluruh kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat. Dia kejar koruptor. Dia memiliki semangat baja untuk menjadikan Indonesia mandiri dalam soal pangan, energi dan air. Dia beri makanan bergizi untuk generasi penerus. Terimakasih Pak Prabowo, sebagai orang ndeso, rasanya bangga mendengar programnya,” pungkas Kiai Suyuthi sambil menunjukkan surat khusus Prabowo Subianto yang dikirim kepadanya. (mky)