Ketua Umum PBNU Dr KH Said Aqil Siroj (kiri) dan KH Ma'ruf Amin di Munas dan Konbes NU 2017. (FT/LIPUTAN6.com)

MATARAM | duta.co —  Pidato Ketua Umum PBNU Dr KH Said Aqil Siroj dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama yang dibuka Presiden Joko Widodo di Islamic Center NTB, Mataram, Kamis (23/11/2017) siang, tidak jarang membuat Presiden Jokowi manggut-manggut.

Kiai Said memuji Presiden Jokowi yang berani membubarkan HTI, mengeluarkan Perpu yang akhirnya disahkan menjadi UU Ormas. Bahkan Kiai Said yakin, mengutip informasi Mendagri, bukan hanya HTI yang dibubarkan, masih ada sejumlah organisasi radikal yang menyusul HTI.

Keberanian presiden menyetop HTI, organsiasi radikal, lanjut Kiai Said, tidaklah salah. Ia lalu menyebut sebuah ayat  (QS: 33 surat Al-Ahzab 60 red.) ketika Nabi Muhammad diperintahkan untuk mengusir pengacau Madinah.

“Saya lupa surat apa, ayat berapa? Tetapi saya hafal bacaaannya, la-in lam yantahi almunaafiquuna waalladziina fii quluubihim maradhun waalmurjifuuna fii almadiinati lanughriyannaka bihim tsumma laa yujaawiruunaka fiihaa illaa qaliilaan.”

Artinya, Wahai Muhammad “Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,” demikian arti ayat tersebut.

Sayangnya, jelas Kiai Said, orang-orang HTI tidak membaca ayat ini. Yang dibaca hanya ayat walan tardho angkal yahuudu walan nashooro hatta tattabi’u millatahum.

Selain itu, Kiai Said juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional (HSN). Terima kasih juga Presiden Jokowi telah mencabut Kepmendikbud soal kebijakan Lima Hari Sekolah (LHS). Dengan demikian puluhan ribu madrasah diniyah tetap hidup, dan di sinilah bersemai pendidikan karakter bangsa.

“Cuma sayangnya pesantren belum mendapat APBN, belum mendapat BOS (Biaya Operasional Sekolah), perlu juga saya sampaikan, banyak warga NU titip omongan, bagaimana kalau kita memiliki Menteri Urusan Pesantren, setujuu,” kata Kiai Said disambut senyum Jokowi.  (mk)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry