PONTIANAK | duta.co — Rektor UIN Antasari Banjarmasin Periode 2021-2026 sekaligus alumni PMII IAIN Antasari Sahabat Prof Mujiburrahman, MA berbagi tips menulis dalam agenda “Jumpa Penulis dan Karyanya”  kepada para peserta Borneo Undergraduate Academic Forum yang diselenggarakan di Aula Syekh A.Rani Mahmud IAIN Pontianak, Kamis, (14/10) sore.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor III IAIN Pontianak Dr. Abdul Mukti Rouf.MA, Prof. Zaenuddin Hudi Prasojo, MA, MA dan Prof Ibrahim, MA yang keduanya merupakan Alumni PMII STAIN/IAIN Pontianak serta Guru Besar di lingkungan IAIN Pontianak.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa di gedung inilah (Suekh A.Rani Mahmud) BUAF sebagai forum akademik bagi mahasiswa pertama kali diluncurkan pada tahun 2016 lalu. Ia berharap bahwa kedepan BUAF dapat lebih baik dengan kegiatan-kegiatan yang bervariatif.

Dirinya mengungkapkan bahwa sat ini kecendrungan mahasiswa lebih memiliki minat baca terhadap media sosial dibandingkan buku-buku yang berkualitas yang kini sudah mulai diabaikan. Ini tentu sangat berbahaya di tengah arus tsunami informasi saat ini meskipun sudah banyak buku-buku elektronik bertebaran di dunia maya.

Padahal menurutnya, syarat menjadi penulis yang baik adalah diantaranya menjadi pembaca yang baik melalui membaca buku-buku berkualitas dan menelaah literatur.

“Buku-buku kolom kumpulan tulisan Gus Dur, Mahbub Djunaidi, Goenawan Muhammad, dan Jalaluddin Rahmat adalah diantara buku yang menjadi inspirasi saya dalam kepenulisan khususnya dalam menulis kolom” ujar pria yang juga aktif menulis di Banjarmasin Post ini.

Menurutnya, menulis adalah level kemampuan berbahasa tertinggi setelah mendengarkan, melihat dan membaca.

Ia mengungkapkan bahwa seorang penulis hendaknya perlu memperhatikan siapa pembacanya. Semakin dekat dengan realitas yang dihadapi oleh si Pembaca danmenggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami maka tulisan kita mudah diterima oleh pembaca. Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi seorang penulis apabila dapat menginspirasi pembacanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa menulis itu adalah salah satunya dengan melakukan kegiatan menulis secara terus menerus dan konsisten.

“Saya teringat pesan guru saya Abah Guru Sekumpul yang mengatakan bahwa “Istiqomah itu lebih baik daripada 1000 karomah”. Berangkat dari sinilah saya aktif menulis kolom di Banjarmasin Post yang terbit setiap hari Senin sejak tahun 2009 yang ini sudah diterbitkanmenjadi 5 buah buku” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa menulis merupakan aktivitas memproduksi gagasan dalam bentuk kata-kata yang terstruktur. Menulis menurutnya dapat melatih kepekaan hari dan nalar seseorang atas realitas yang terjadi baik di dunia nyata maupun dunia maya serta bahan-bahan bacaan yang dimiliki ditambah hasil renungan dan refleksi.

BUAF sendiri merupakan forum pertemuan ilmiah tingkat sarjana dan calon sarjana, yang terbentuk tahun 2016. Kelahiran BUAF sebagai salah satu forum akademis ilmiah terbentuk atas prakarsa 4 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se – Kalimantan, yakni IAIN Pontianak, UIN Antasari Banjarmasin, IAIN Palangkaraya, serta IAIN Samarinda. Pada mulanya, BUAF hadir sebagai forum ilmiah yang disiapkan khusus bagi para mahasiswa dan calon sarjana dari 4 PTKIN se – Kaimantan, guna menyiapkan wadah desiminasi hasil kajian dan penelitian mahasiswa dan calon sarjana dalam bentuk tulisan dan presentasi ilmiah.

BUAF V IAIN Pontianak kali ini diselenggarakan dengan mengangkat tema “People and Science In The Covid-19 Pandemic Outbreak” diselenggarakan sejak 12-14 Oktober 2021.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi diskusi yang diikuti secara antusiasi oleh para peserta. Prof Mujiburrahman juga berkenan membagikan dua buku terbarunya yakni “Sihir Gawai” dan “Glokalisasi, Banjarmasin, Islam Nusantara dan Dunia” kepada para peserta aktif yang memberikan pertanyaan dan tanggapan dalam sesi diskusi tersebut. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry