Keterangan FT/ARIS

MALANG | duta.co — Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, Kamis (20/9/2019) memberikan kuliah umum di Gedung A lantai IV  Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB), Malang.

Di depan mahasiswa FIA UB, Hasyim, pemilik perusahaan di 44 negara ini, mengungkapkan bahwa, ada tantangan berat yang harus dihadapi bangsa Indonesia.

Founder Astari Grup ini menyampaikan, bahwa, kondisi Indonesia sekarang cukup ‘horor’ alias menakutkan, setidaknya selama satu dekade terakhir. “Ini memang horor, tetapi kita harus sadar dan segera selesaikan masalah ini,” kata putra bungsu Prof Dr Soemitro yang juga adik Capres Prabowo ini.

Disampaikan, bahwa, dirinya tidak sekali dua kali bertemu mahasiswa. Begitu juga kuliah ilmiah ini, bukan pertama kali disampaikan di FIA UB. Sejak 10 tahun lalu materi ini sudah disampaikan pada generasi muda, agar mereka bangkit untuk menuntaskan masalah.

Ia kemudian menyebutkan masalah serius yang dihadapi bangsa, pertama masalah kesehatan masyarakat. Harus diakui, bahwa, kesehatan masyarakat terus memburuk. Salah satunya, kekerdilan yang terjadi pada generasi penerus bangsa karena gizi buruk. “Dampaknya daya pikir terganggu, ujungnya akan sulit mencerna tantangan zaman,” terangnya.

Sudah begitu, pendidikan nasional terus berada di rangking bawah. Dibandingkan Vietnam yang berada di posisi 8, Indonesia masih berada di bawah negara-negara ASEAN. “Sejak 2008 kita sudah bahas. Ini harus segera diselesaikan,” tambahnya.

Belum lagi kalau bicara masalah sampah dan energi fosil yang akan segera habis. Oleh karena itu, ia berharap akan ada solusi atau pun inovasi dari para mahasiswa untuk menyelesaikan berbagai masalah ini.

Soal Usulan Debat Berbahasa Asing

Hasyim juga menyinggung polemik penggunaan bahasa Arab dan Inggris dalam debat pilihan presiden. Menurutnya  itu usulan keblinger, ia pun menolak tegas. “Saya tidak setuju, siapa yang mengusulkan, itu goblok itu,” ungkapnya.

Mestinya, jelas Hasyim,  kita harus bangga dengan bahasa Indonesia. “Tentu saja dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benarm bukan bahasa prokem atau bahasa twitter,” ujarnya.

Pria yang masuk dalam daftar orang kaya ke 73 ini menyatakan, meski begitu penguasaan bahasa asing juga diperlukan. “Bahasa Inggris ,Jepang dan bahasa asing lainnya harus dipelajari juga, apalagi Amerika dan Inggris sebagai pemenang perang dunia, maka, harus dikuasai di samping bahasa Mandarin karena Cina kini sudah maju,” jelasnya.( ais,ti.ci)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry