KEDIRI | duta.co — Jamaah Pengajian Putri Langgar Kulon menggelar bagi-bagi bingkisan dan takjil kepada ratusan tukang becak se-Kota Kediri, pada Sabtu (26/5) bertempat di Masjid Al Falah Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Acara ini dihadiri sosok ulama kharismatik memiliki jutaan jamaah yang beragam, KH M Douglas Thoha Yahya, akrab disapa Gus Lik.

Hadir dalam pengajian ini, Komandan Kodim 0809 Letkol (Kav) Dwi Agung Sutrisno, Kapolsek Pesntren Kompol Nurinsana Natsir dan ratusan jamaah yang hadir di se – Kediri Raya. Acara dimulai pukul 16.30wib ini, dalam tausiyahnya, Gus Lik, berpesan kepada seluruh jamaah agar memantau perkembangan anak-anak. Termasuk pendidikan yang diberikan kepada anak dan para orang tua harus jeli.

“Karena sekarang sudah banyak paham-paham radikal merasuk dalam pendidikan sekolah. Untuk itu saya berpesan kepada seluruh jamaah untuk teliti melihat pendidikan yang dipelajari anak-anak panjenengan semua,” tutur Gus Lik.

Sembari menunggu Adzan Maghrib, Gus Lik memberi wawasan kepada jamaah tentang pentingnya paham kebangsaan. Negara Indonesia, menurut Gus Lik bukanlah negara Islam, bukan negara sekuler, dan juga bukan negara komunis.

“Tapi Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berasaskan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini sudah hasil dari mufakat dan ijtihad para ulama yang membangun negara ini,” lanjutnya.

“Para ulama sepuh setuju membuat negara ini bukan menjadi negara Islam, tapi negara demokrasi. Karena Pancasila sesungguhnya tidak bertentangan dengan Islam,” terang ulama memiliki beragam jamaah dari segala tingkat ekonomi.

Demi memeriahkan acara ini, dibagikan bingkisan kepada para penarik becak, berisi sarung, baju takwa dan sajadah. Gus Lik pun berharap, tahun depan bisa membangunkan rumah bagi mereka yang sangat membutuhkan. Dikonfirmasi usai acara Lina Safitri, penggagas acara ini menjelaskan bahwa acara ini sangat mendadak dan hanya persiapan 5 hari. Bila kemudian ada kekurangan, atas nama panitia menyampaikan permohonan maaf karena keterbatasan waktu dan tenaga.

“Acara ini semua tidak meminta bantuan siapapun atau proposal dari manapun. Ini semua murni dari Jamaah Langgar Kulon terutama dari ibu–ibu, mulai dari menyiapkan makanan, minuman, bingkisan baju taqwa dan sarung sejumlah 100 paket. Dengan waktu 5 hari, atas seijin Allloh bisa terkumpul  nasi kotak dan minuman sejumlah 2.500 lebih,” jelasnya. (ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry