Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE MSi (berhijab ungu) bersama Rektor menunjukan nota kerjasama dengan ADIGIMIND.

MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (UNISMA) menandatangani MoU dengan Asosiasi Digital Marketing Indonesia (ADIGIMIND). Penandatanganan nota kerjasama ini berlanjut dengan mengadakan Business Online Talk  bertajuk “Digital Marketing dan Pengembangan SDM Era Industri 4.0”.

Dekan FEB UNISMA, Nur Diana menyampaikan, adanya kebijakan kampus merdeka belajar, maka setiap Perguruan Tinggi (PT) harus terus mengembangkan diri dengan menggandeng dunia industri dan asosiasi profesi. Lantaran PT tidak bisa bergerak sendiri, berbagai terobosan pun telah dilakukan fakultas ini dengan berkolaborasi bersama dunia usaha, juga dunia industri, dan professional. Berbagai asosiasi profesi yang sangat mendukung upaya peningkatkan SDM ini, sebagaimana yang diinginkan maupun kebutuhan di era Revolusi Industri 4.0.

“Awal tahun ini ada semangat baru, dan gebrakan baru FEB UNISMA di bidang digital marketing. Kami pun berkolaborasi dengan  asosiasi digital marketing Indonesia guna meningkatkan kualitas penelitian, pengabdian, dan pengajaran di fakultas ini,” ungkap Diana, Selasa (19/1/2021)

Jalinan kerjasama ini, kata dia, sebagai langkah awal untuk membekali keilmuan mahasiswa, khususnya di bidang digital marketing yang merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan dan dicari oleh dunia industri saat ini.

Rektor UNISMA, Prof Dr Maskuri sangat mengapresiasi gebrakan FEB, di mana dalam masa pandemi Covid-19, fakultas ini justru memberikan kolaborasi terbaik dengan industri dan asosiasi. Ia pun sangat bangga dengan segala sepak terjang fakultas ini yang tiada henti berinovasi dan berkreativitas, menguatkan kelembagaan universitas untuk menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Digital Marketing Indonesia, Dian Martin memaparkan istilah zumpi zoom tanpa aksi dimana saat ini penggunaan zoom dalam segala aktifitas sedang marak dilaksanakan. Dunia digital saat ini terus berkembang dengan fakta transaksi marketplace di angka yang sangat tinggi hingga 26 Triliun per bulan di berbagai platform aplikasi. Kemudian dari segi lowongan kerja di bidang digital marketing di Indonesia sangat tinggi dengan ribuan lowongan kerja dibutuhkan di bidang digital marketing.

“Beberapa potensi penghasilan di bidang digital marketing yang terdapat lima elemen utamanya. Yaitu targeting, konten, distribusi, test & ukur, relaunch.  Kelima hal ini menjadi dasar ilmu yang dibutuhkan dalam berbisnis dan berkarir di bidang digital,” urai Dian Martin.

Dijelaskannya, beberapa tahapan memulai bisnis di sektor digital marketing yaitu dropshipper sebagai tahapan awal yakni berbisnis tanpa perlu uang dan stok barang sehingga seringkali dikatakan low risk low profit. Kemudian tahap berikutnya sebagai reseller dengan melakukan stok barang dan dapat memperoleh pendapatan lebih tinggi dibandingkan dropshipper hingga akhirnya menjadi owner dalam bisnis online.

Adapun beberapa solusi dalam berjualan online, lanjut dia, di antaranya dengan memaksimalkan marketplace, search engine & web, social media, dan chatting platform. Dimana berbisnis di era saat ini bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Terakhir ia menyampaikan, bahwa sejatinya di era saat ini siapapun dengan latar belakang apapun bisa menguasai digital marketing. Di mana keahlian ini sebetulnya tidak butuh latar belakang khusus hanya butuh niat dan kesungguhan. (dah)