SURABAYA | duta.co  – ‘Terlepasnya’ KH Ma’ruf Amin dari posisi Rois Aam PBNU, diantisipasi para kiai dan santri yang konsisten di jalur khitthah NU. Begitu juga lahirnya Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf, diimbangi dengan BKSN (Barisan Kiai Santri Nahdliyin) untuk Prabowo-Sandi.

Hari ini, Senin (22/10/2018) BKSN akan mendeklarasikan diri,  mendukung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandi. Deklarasi dilakukan bersamaan dengan menyambut kedatangan peserta Napak Tilas Resolusi Jihad NU (2018) yang diperkirakan tiba di Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi Jl Gayungsari Timur 35 Surabaya, sore hari.

“Jangan sampai NU diseret ke politik praktis. Kami sangat prihatin menyaksikan Rois Aam melepaskan amanat muktamar NU demi menjadi Cawapres. Ini bencana besar bagi NU. Karena itu harus dilakukan penyelamatan,” tegas KH Agus Solachul A’am Wahib Wahab kepada duta.co di Surabaya.

Menurut Gus A’am Wahib, panggilan akrabnya, sekarang ini struktur NU seakan terseret jauh ke panggung politik praktis, politik merebut kekuasaan. Padahal ini bukan ‘jalan’ NU.

“Poilik merebut kekuasaan itu tolok ukurnya menang kalah. Sementara perjuangan NU adalah moralitas agama, benar salah. Keputusan khitthah NU itu sangat tepat dan harus ditegakkan. Berbahaya kalau sampai NU terseret ke politik kekuasaan,” jelasnya.

Prabowo-Sandi Jangan Abaikan Umat
Dari kiri, Gus Rozaq, Gus A’am saat silaturrahim dengan Pembina PPKN (Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah) Drs H Choirul Anam di Graha Astranawa. (FT/MKY)

Masih menurut Gus A’am, maka, lahirnya Barisan Kiai Santri Nahdliyin adalah sebuah keharusan. Warga NU harus mendapat ‘perlindungan’ sesuai dengan Khitthah nahdliyyah. Apalagi, faktanya, tidak sedikit warga nahdliyin yang berada di barisan Prabowo-Sandi. Mereka juga harus ‘terlindungi’.

“Belum lagi kita menyaksikan betapa ruwet negeri ini, ketika dipimpin petugas partai. Pemimpin yang hanya mementingkan partai politik, lupa dengan nasib rakyatnya. Karenanya, BKSN juga mewanti-wanti kepada Prabowo-Sandi agar tidak meninggalkan rakyat dalam kepemimpinannya,” jelasnya.

Ditanya apakah akan bergerak secara nasional seperti JKSN? Gus A’am yang notabene dzurriyah dari KH Wahab Chasbullah (Mbah Wahab) ini, optimis BKSN segera menembus batas wilayah.

“Jaringan kami ada di seluruh Indonesia. Dan kami yakin, memahamkan nahdliyin tentang pentingnya menjaga khitthah NU, tidaklah sulit. Justru yang sulit menyadarkan oknum pengurus NU yang sudah kelewat gandrung kekuasaan, sehingga lupa kewajiban menjaga khitthah NU. Ini masalahnya,” tegasnya.  (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry