
SURABAYA | duta.co – Jagat pendidikan tergundang hebat menghadapi pandemi Covid-19. Nyaris tidak ada negara yang bisa lolos dari virus ganas tersebut. Dunia pendidikan mencoba terus bangkit dengan pola pembelajaran daring (jarak jauh) sejak Maret 2020 hingga sekarang.
Lalu, bagaimana dampaknya terhadap anak didik? Inilah yang bakal dibedah dalam seminar internasional bertajuk bertajuk “The Impact of covid 19 pandemic on the global education” oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Taruna Surabaya, Minggu (1/11/2020).
Seminar ini akan diisi narasumber dari berbagai negara. Mulai Nigeria, Maroko, Mesir, India, Pakistan, Srilangka, dan dari Indonesia sendiri. Dari India diwakili oleh dosen senior, direktur Institut Majma’ Imam Al-Ghazali, Syaikh Riyad Al-Ghazali.
Sama dengan India, Negara Pakistan pun juga mengirim intelektualnya untuk bergabung dalam seminar tersebut. Pakistan mengirim dosen dari Manhajul Qur’an University, Lahur, Pakistan, yaitu Sayyid Tahir Al-Bukhari.
Begitu juga dengan negara Maroko, ulama Maqadir, salah satu provinsi terluar dari Kerajaan Maroko, juga akan bergabung. Ia adalah Syaikh Arif Fadillah Universitas Maqadir. Berbeda dengan negera-negara yang lain, Srilangka akan diwakili oleh salah seorang pejabat negara bidang pendidikan, yaitu Ustadz Muhammad Hilmy.
Sedangkan Indonesia diwakili dua tokoh muda yang sudah tidak asing lagi di kalangan akademisi dan di kalangan penguasa. Pertama, Dr Lia Istifhama yang merupakan Ketua III STAI Taruna Surabaya. Perempuan yang familier dipanggil Ning Lia ini, adalah salah satu putri tokoh NU almaghfurlah Dr KH F Masjkur Hasjim, MM, MBA.
Ning Lia termasuk salah satu inisiator terlaksananya seminar besar yang membuat banyak akademisi angkat jempol dengan adanya acara spektakuler ini.
Selain Lia, ada keynote speaker muda dari Indonesia, Nasiri atau yang terbiasa dipanggil Gusnas. Gusnas adalah dosen sekaligus peneliti yang sudah melanglang buana ke berbebagai negara.
Ia juga pernah terpilih sebagai Peserta Visiting Profesor ke Akhawayn University, salah satu kampus ternama milik negara Prancis yg ada di Ifran. Dengan begitu, terasa lengkap formasi narasumber yang akan dipandu oleh H. Anas Mas’udi, dosen sekaligus salah satu Pembina di Ponpes Nurul Khoir, Surabaya.
Solusi Bangku Sekolah
Tahun 2020 menjadi tahun berbeda. Ini karena ada pandemi Covid 19. Perubahan terjadi di dalam banyak aspek, termasuk Pendidikan. Ini memaksa diterapkannya pola pembelajaran daring (jarak jauh) yang berlaku sejak Maret 2020 hingga sekarang.
Fakta ini kemudian menjadi alasan terselenggaranya webinar internasional bertajuk “The Impact of covid 19 pandemic on the global education” oleh STAI TARUNA Surabaya. “Kami sangat berharap webinar ini mendapatkan respon positif bagi banyak pihak,” ujar Drs H Sumiadji Asy’ari, ketua STAI Taruna.
Soal sekolah daring, Ning Lia mengatakan, bahwa, model belajar ini benar-benar di luar dugaannya. “Saya akan mengangkat fakta, bahwa pendidikan daring memang diluar ekspektasi kita, para orang tua selama ini,” jelasnya.
Pendidikan yang seyogyanya berlangsung secara umum di sebuah lingkungan sekolah, menjadi pembentukan moral anak, terutama aspek sosial. Namun, pandemi menjadikan sekolah berlangsung secara daring atau online. ”Oleh sebab itu, yang terpenting adalah bagaimana kita melewati pola tersebut secara positif. Peran orang tua menjadi titik utama pembahasan saya nantinya,” tegasnya.
Webinar tersebut, terlaksana atas kerjasama beberapa pihak, termasuk media online dan cetak, seperti Berita Lima, Bhirawa, Duta Masyarakat, dan Berita Bangsa. Registrasi bisa menggunakan link http://bit.ly/pendaftaranpeserta1. (mky)