BANYUANGI | duta.co – Sidang Dewan Eksekutif Unesco pada agenda 216th Session of the Executive Board di kantor UNESCO di Paris, Prancis, Rabu, 24 Mei 2023 lalu, mengumumkan bahwa Geopark Ijen secara resmi sebagai bagian dari Unesco Global Geopark (UGGp).
Saat itu, Geopark Ijen menjadi bagian dari 195 situs UGGp yang tersebar di 48 negara. Bahkan Ijen Geopark merupakan Geopark dengan nilai evaluasi tertinggi diantara calon UGGp lain di Indonesia yaitu sebesar 873.
Penyerahan sertifikat resmi kepada UGGp yang lolos, akan digelar pada September 2023 di Maroko. Pada forum tersebut, UNESCO telah mengundang secara resmi perwakilan Geopark di dunia termasuk Geopark Ijen dan Geopark lainnya di Jatim.
Geopark Nasional Ijen memiliki international outstanding value berupa keberadaan Blue Fire dan Danau paling asam di dunia. Didukung potensi keindahan sisa letusan Geologi, serta keberadaan flora fauna endemik, dan budaya lokal dapat menyerap banyak wisatawan.
Unesco Global Geopark merupakan salah satu program penting yang dilaksanakan oleh UNESCO dengan tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan sumber daya geologi bumi.
“Program ini sangat penting terutama untuk mengedukasi masyarakat tentang kekayaan geologi di sekitar mereka dan betapa pentingnya sumber daya terebut dalam kehidupan manusia,” ujar Ketua Pengelola Geopark Ijen Periode Tahun 2023-2024, Muhammad Yasin dalam sambutannya di acara Geopark Ijen Summit 2023 Banyuwangi – Bondowoso, diikuti sejumlah wartawan Kelompok Kerja (Pokja) Grahadi, Jumat (7/7/2023), malam.
Diuraikan oleh Yasin, bahwa Unesco Global Geopark dimulai pada tahun 2004 ketika Unesco secara resmi meluncurkan konsep Global Geopark di Konferensi Jaringan Global Geopark di Yunyang, China. Pada tahun yang sama, Unesco menetapkan empat Global Geopark pertama di Eropa. Sejak saat itu, jumlah dan cakupan Unesco Global Geopark terus tumbuh di seluruh dunia.
Lanjut Yasin, Unesco Global Geopark memiliki kriteria yang ketat yang harus dipenuhi dalam mengelola sumber daya geologi dan nilai budaya. Mereka juga bekerja sama dengan stakeholder setempat, komunitas, dan pemerintahan untuk merancang proyek-proyek yang bertujuan untuk mengembangkan potensi geologi, memberikan manfaat ekonomi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sumber daya geologi.
“Selain itu, Unesco Global Geopark juga memiliki program edukasi dan sosialisasi yang sangat baik, termasuk pelatihan-pelatihan dan penelitian yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan masyarakat tentang nilai geologi yang tersimpan di sekitar mereka. Dari sudut pandang lingkungan, Unesco Global Geopark juga menjadi model dalam menjaga kelestarian lingkungan konservasi sumber daya alam, dan mempromosikan praktik-praktik yang berkelanjutan,” urainya.
Secara keseluruhan, program Unesco Global Geopark adalah suatu perwujudan yang sangat positif dari usaha bersama antara lembaga internasional, stakeholder setempat, dan masyarakat dalam menjaga, memanfaatkan, dan mengembangkan sumber daya geologi dan budaya dari seluruh penjuru dunia Kondisi Eksisting Geopark di Jawa Timur Saat ini di Provinsi Jawa Timur terdapat 2 (dua) geopark berstatus UGG/UNESCO Global Geopark (Gunungsewu dan Ijen),
Geopark berstatus Nasional (Geopark Bojonegoro), dan beberapa berstatus aspiring untuk diajukan tingkat Nasional, yakni : Bromo Tengger Semeru (BTS) meliputi Kabupaten Malang, Kab Pasuruan, Kab Probolinggo, dan Kab Lumajang Bumi Manusia Wajak (Wajakensis) di Kab. Tulung agung dan Kab. Trenggalek Karst di Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar Pulau Bawean Kabupaten Gresik, Geopark Kabupaten Magetan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar, dan lainnya.
Kronologis dan Historis Penetapan Ijen Geopark Proses pengajuan Ijen Geopark sebagai Unesco Global Geopark (UGGp) adalah sebagai berikut: Pengajuan Letter of Intent (LoI) oleh Gub Jatim ke Sekretariat UGG melalui Keputusan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) pada 30 Juli 2020.
Penyusunan dossier atau dokumen administrasi Ijen Geopark pada bulan Agustus sampai November 2020. Penyepakatan logo Ijen Geopark serta pembahasan Geosite, Biosite, Culturesite yang akan diusulkan pada bulan Agustus 2020 Pembentukan Badan Pengelola Ijen Geopark dengan SK Gub No 188/435/KPTS/013/2020 pada tanggal 25 September 2020.
Yasin menjelaskan, Pengajuan Warisan Geologi oleh Gubernur Jawa Timur ke Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 27 Oktober 2020. Penetapan Ijen Geopark menjadi Geopark Nasional oleh KNGI pada 13 Nopember 2020. Pengajuan dossier ke UNESCO pada tanggal 27 Nopember 2020.
Selanjutnya, sosialisasi Geopark Ijen oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso pada Desember 2020. Kemudian, Virtual Assesment Ijen Geopark oleh Guy Martini (President of Global Geopark Network) pada bulan November 2021. Pra Assesment Nasional pada bulan Juni 2022 Assesment Ijen Geopark oleh UNESCO pada tanggal 9 – 13 bulan Juni 2022 Ijen Geopark dinyatakan lulus sidang Council UNESCO yang digelar di Provinsi Satun, Thailand pada 5 September 2022.
Pada sidang tersebut Geopark Ijen dinyatakan lolos dengan nilai terbaik diantara geopark lain. Pengumuman dan pengesahan resmi Geopark Ijen sebagai Unesco Global Geopark (UGGp) dilaksanakan pada agenda 216th Session of the Executive Board yang berlangsung di Markas UNESCO di Paris, Prancis, Rabu 24 Mei 2023.
Adapun penyerahan sertifikat resmi kepada UGGp yang baru akan dilaksanakan pada bulan September 2023 di Maroko. Disampaikan juga bahwa UNESCO telah mengundang secara resmi perwakilan Geopark di dunia termasuk Geopark Ijen dan Geopark lainnya di Jawa Timur. Sesuai hasil evaluators estimate pada saat sesi bedah dokumen dossier saat proses assessment (evaluasi).
“Geopark Ijen memperoleh skor 873 (lebih tinggi daripada saat melakukan self assesment pada waktu pengajuan dossier yaitu 742). Hingga saat ini capaian skor tersebut masih merupakan capaian tertinggi diantara aspiring UNESCO Global Geopark di Indonesia yaitu Geopark Belitung (850) dan Geopark Maros Pangkep (869). Undangan telah disampaikan kepada Ibu Gubernur dan didisposisi ke Disbudpar Jatim. Telaah atas urgensi undangan tersebut telah disampaikan kepada Ibu Gubernur atas undangan dimaksud dan saat ini sedang menunggu arahan lebih lanjut dari Ibu Gubernur,” urai Yasin.
Saat ini Kelembagaan pengelola Ijen Geopark di tetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/ 144/KPTS/013/2023 Tentang Pengelola Geopark Ijen Periode Tahun 2023-2024 dengan Ibu Gubernur dan Bapak Wagub sebagai Pembina, Bapak Sekretaris Daerah PRovinsi Jatim sebagai Pengarah, Ketua Umum Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur dan Sekretaris Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Namun demikian secara teknis melalui SK Ketua Umum (Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur) dibentuk Tim Teknis Geopark Ijen yang beranggotakan Kabupaten Banyuwangi dan Kab Bondowoso. seiring dengan pesatnya perkembangan Ijen Geopark maka dibentuk pula Geopark Youth Forum sebagai mitra dari Badan Pengelola Geopark Ijen. Geopark Youth Forum adalah forum pemuda dan pemudi yang berusia 18-25 th yang memiliki peran sebagai agen perubahan, kolaborator, dan inovator baik secara lokal serta global untuk ikut serta mengembangkan edukasi, konservasi, dan pengembangan masyarakat dalam konteks keberagaman geologi, biologi, dan budaya untuk menciptakan Geopark yang berkelanjutan.
Bahwa saat ini Ijen Geopark merupakan UGGp pertama di Jawa Timur Bahwa dari hasil assesment UNESCO Ijen Geopark merupakan Geopark dengan nilai evaluasi tertinggi diantara aspiring (calon) UGGp lain di Indonesia yaitu sebesar 873. Dan, salah satu syarat wajib Geopark yang telah ditetapkan dalam UGGp adalah peran aktif dalam setiap agenda UNESCO dalam bentuk jejaring antar UGGp. Kesimpulan dan Saran Staf Konferensi jaringan geopark Internasional yang akan diselenggarakan di M’Goun Geopark merupakan sebuah konferensi yang cukup strategis dan penting untuk dihadiri karena merupakan pertemuan tingkat tinggi para pemangku kepentingan Geopark yang tergabung dalam UGGp.
Provinsi memiliki peran yang cukup strategis selama proses pengajuan hingga pengesahan Ijen Geopark sebagai UGGp Bahwa Ijen Geopark sebagai UGGp pertama di Jawa Timur yang berpotensi memiliki daya ungkit pariwisata cukup besar, khususnya di bagian Timur Provinsi Jawa Timur, sebelum melakukan perjalanan wisata ke Bali. Konferensi Internasional ke-10 Geopark UNESCO akan diselenggarakan di kota kekaisaran Marrakesh, Kerajaan Maroko, pada tanggal 5 – 12 September 2023 dan dikenal oleh mancanegara sebagai salah satu tempat dengan destinasi wisata terbaik.
Sebagai kehormatan, Presiden M’Goun UGGp mengundang Gubernur Jawa Timur untuk berpartisipasi dalam acara akbar tersebut. Gubernur sebagai representasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat disarankan untuk hadir dan menerima pengukuhan Ijen Geopark sebagai salah satu bagian dari Geopark Global UNESCO.
“Pada konferensi tersebut Ibu Gubernur Jawa Timur sangat diharapkan hadir dan menerima pengukuhan Ijen Geopark sebagai salah satu bagian dari Geopark Global UNESCO pada acara tersebut. Beberapa pertimbangan yang mendasari hal tersebut antara lain bahwa Provinsi memiliki peran yang cukup strategis selama proses pengajuan hingga pengesahan Ijen Geopark sebagai UGGp” ungkap Yasin.
Tujuan dari Geopark Youth Forum adalah agar semakin banyaknya kaum muda yang lebih peduli terhadap lingkungan dan perkembangan perekonomian kreatif di daerah asalnya.
“Urgensi kehadiran Ibu Gubernur pada Konferensi Internasional ke-10 Geopark UNESCO di M’Goun UGGp merupakan sebuah konferensi internasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali secara periodik oleh UNESCO dan pada tahun 2023 akan diselengarakan pada 5-12 September 2023 di Maroko, Afrika” pungkasnya. rid